YOGYAKARTA - Pemilihan Umum Serentak akan terlaksana pada 14 Februari 2024 mendatang, tarik menarik dukungan atau polarisasi politik terpecah menjadi 3 segmen.
Segmen pertama adalah mereka yang mengusung Perubahan berarti menginginkan Anies-Muhaimin menjadi presiden dan wakil Presiden.
Sementara itu, segmentasi ke dua adalah mereka yang ingin melanjutkan program pembangunan Presiden Jokowi adalah yang menginginkan Prabowo-Gibran menjadi pemimpinnya.
Dan, yang terakhir adalah mereka yang menginginkan demokrasi berjalan secepat sat set adalah mereka yang inginkan Ganjar Mahfud menjadi Presiden dan wakil presiden 2024-2029.
Kendati demikian, perlu diantisipasi berbagai upaya yang menghendaki pemilu tidak berjalan dengan baik, adalah mereka yang mempunyai hidden agenda dengan dukungan negara-negara asing di belakangnya.Â
Persis apa yang disampaikan tokoh asal Yogyakarta ini, keterlibatan masyarakat untuk mengawal pemilu yang jujur, adil, aman dan sejuk harus menjadi atensi bagi kita semua.Â
"Oleh karena itu saya berpesan kepada seluruh warga masyarakat Yogyakarta untuk berperan aktif dalam ajakan pemilihan umum damai yang tinggal 6 hari lagi," tukas Ustadz Umar Said, pada Kamis 08 Februari 2024, pada saat Istighosah Kebangsaan yang digelar di Markas Front Jihad Islam, Yogyakarta.
Masyarakat terangnya, memiliki peran penting dalam menentukan demokrasi 5 tahunan akan datang, masyarakat harus menjadi garda terdepan mengawal pemilu dan demokrasi serta terpilihnya pemimpin yang cocok untuk masyarakat Indonesia.
"Marilah kita menyambut pemilu serentak tahun 2024 dengan rasa syukur kepada Allah SWT karena masyarakat memiliki peran penting dalam menentukan masa depan negaranya," tambahnya.
Setelah tausiah kebangsaan, Ketua Umum Front Jihad Islam DIY, Ustadz Darohman menyampaikan 5 point pernyataan sikap terkait pemilu damai, sebagai berikut :