Mohon tunggu...
Amirullah Bandu
Amirullah Bandu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Novel Di Atas Singgasana Cinta

pejuang hidup yang terkikis oleh zaman...

Selanjutnya

Tutup

Segar

Ramadan, Latihan Cinta pada Lingkungan

10 Mei 2019   06:27 Diperbarui: 10 Mei 2019   06:37 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Seorang Anak yang Mandi di Tengah Sampah

Keberadaan dan kenyamanan manusia saat ini, tak bisa dipisahkan dengan kelestarian lingkungan. Lingkungan yang sehat nan asri sudah menjadi dampaan setiap penghuni bumi, walau dalam kenyataannya, tak sedikit di antara mereka mendambakannya hanya sebatas di bibir saja. 

Dalam praktiknya, masih melakukan perbuatan-perbuatan yang malah merusak lingkungan.

Salah satu permasalahan besar saat ini adalah pencemaran lingkungan dengan sampah plastik. Bahkan lebih parahnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, pernah mengatakan bahwa Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia yang dibuang di laut. Setiap tahun sekitar 3 juta ton sampah plastik Indonesia masuk ke lautan. Itulah mungkin sebabnya, negara tercinta ini juga sudah darurat sampah plastik.

Padahal, kita sebagai orang beragama telah dianjurkan untuk menjaga dan  melestarikan lingkungan. Karena segala kerusakan yang terjadi di seluruh permukaan bumi sekarang ini tidak bisa dipisahkan dari ulah tangan kita sebagai manusia.

Bahkan dalam Alquran Surah Ar-Rum ayat 41, Allah SWT telah memperingatkan kepada hamba-Nya.

"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."

Menalar dengan singkat ayat tersebut, maka kita dapat menyimpulkan bahwa membeludaknya sampah, khususnya sampah plastik jelas adalah buah tangan manusia itu sendiri.

Olehnya itu, butuh solusi nyata terhadap situasi yang dihadapi saat ini. Bukan hanya disandarkan kepada pemerintah semata sebagai pemangku kebijakan, namun seluruhnya harus terlibat, termasuk kita sebagai individu warga Indonesia.

Di bulan Ramadhan ini, ada beberapa tips sederhana yang mungkin baik kita terapkan agar bisa terhindar dari menumpuknya sampah plastik, yakni sebagai berikut.

Niatkan menjaga dan melestarikan lingkungan sebagai ibadah kepada Allah SWT. Yakinlah, bahwa setiap kebaikan yang kita lakukan akan diberikan ganjaran kebaikan pula.

Jadikan Ramadhan kali ini bukan hanya sekadar berpuasa menahan makan, minum, syahwat dan amarah, namun jauh daripada itu, kita juga berupaya untuk menahan diri untuk tidak sembarang membuang sampah. Kalau perlu, mulailah menghindari penggunaan plastik

Tanamkan kuat dalam hati kalau kita berbuat baik kepada lingkungan, itu sama artinya bahwa kita telah berbuat baik kepada banyak orang. Bukankah, sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat buat orang lain.

Dalam mengurangi penggunaan sampah plastik, silakan mencari alternatif lain. Misalkan, saat pergi berbelanja, biasakan membawa tas untuk ditempati barang-barang hasil belanjaan. Bukan hanya ramah lingkungan, sesungguhnya ini juga akan memudahkan kita nantinya dalam membawa pulang barang-barang tersebut.

Daripada berbuat sesuatu yang sia-sia saja selama puasa, mendingan kita belajar membuat kerajinan tangan yang terbuat dari plastik bekas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun