Mohon tunggu...
Amirullah Bandu
Amirullah Bandu Mohon Tunggu... Penulis - Sastrawan Sulawesi Barat

Sedang aktif mengamati perkembangan politik nasional dan regional

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Membatasi Ancaman Konflik di Laut Cina Selatan: Strategi Indonesia dalam Memperkuat Kedaulatan

28 Maret 2024   10:24 Diperbarui: 28 Maret 2024   10:34 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: www.suarainvestor.com

Pengembangan Kapasitas Militer

Selain diplomasi, pengembangan kapasitas militer juga menjadi strategi penting dalam memperkuat kedaulatan Indonesia di Laut Cina Selatan. Indonesia perlu memperkuat kekuatan angkatan lautnya, hal ini meliputi pengembangan dan akuisisi teknologi militer terkini, peningkatan jumlah dan kualitas personel militer, serta peningkatan kapabilitas alat-alat pertahanan dan keamanan. Beberpa alat dan perlengkapan yang perlu dimodernisasi adalah kapal induk yang dilengkapi dengan pesawat tempur dan helikopter yang dapat digunakan untuk melakukan patroli udara, pengintaian, dan serangan udara Ketika tiba-tiba terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Selanjutnya, dibutuhkan sistem pertahanan udara terkini, seperti rudal anti-pesawat, rudal pertahanan udara jarak jauh, dan sistem pertahanan udara terintegrasi dapat digunakan untuk melindungi wilayah perairan dari ancaman serangan udara.

Dengan memiliki kekuatan militer yang memadai, Indonesia dapat menjaga kedaulatannya dan menangkal ancaman yang mungkin timbul di wilayah tersebut. Namun, penting juga bagi Indonesia untuk menjaga keseimbangan antara pengembangan kapasitas militer dengan kerja sama regional yang damai.

Peningkatan Pengawasan dan Patroli

Selanjutnya, Indonesia perlu meningkatkan pengawasan dan patroli di Laut Cina Selatan. Dengan meningkatkan kehadiran kapal-kapal patroli di wilayah tersebut, Indonesia dapat mencegah pelanggaran terhadap kedaulatannya dan memantau aktivitas yang mencurigakan. Meskipun, peningkatan pengawasan dan patroli di area tersebut dapat mempengaruhi stabilitas regional. Hal ini bisa meningkatkan ketegangan antar negara dan berpotensi memicu konflik. Namun, di sisi lain, kehadiran negara yang lebih kuat juga dapat mencegah tindakan ilegal seperti perikanan ilegal, penyelundupan, dan pembajakan. Oleh karena itu, kolaborasi dengan negara-negara tetangga dalam meningkatkan pengawasan dapat diupayakan agar dapat meminimalkan konflik yang ada.

Dalam optimalisasi pengawasan, perlu diperhatikan penggunaan teknologi yang ramah terhadap lingkungan. Karena aktivitas patroli dan pengawasan yang intensif bisa mengganggu habitat laut, terutama jika melibatkan penggunaan peralatan seperti sonar atau jika ada pembangunan infrastruktur tambahan lainnya termasuk di dalamnya pencemaran lingkungan hasil dari limbah alat-alat perkapalan.

Pengembangan Sumber Daya Manusia

Selain strategi-strategi di atas, pengembangan sumber daya manusia juga merupakan aspek penting dalam memperkuat kedaulatan Indonesia di Laut Cina Selatan. Indonesia perlu meningkatkan kapabilitas dan keahlian para ahli kelautan, diplomat, dan personel militer yang terlibat dalam pengelolaan dan perlindungan wilayah maritim. Dengan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, Indonesia dapat menghadapi tantangan dan ancaman dengan lebih baik.

Dengan memperkuat posisi bersama dengan negara-negara ASEAN melalui diplomasi multilateral, Indonesia dapat memperoleh dukungan politik dan diplomasi yang kuat dalam menegakkan hukum internasional di Laut Cina Selatan, serta memperkuat legitimasi klaim-klaimnya dalam sengketa wilayah tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun