MALAM ITU
  oleh AMIRULLAH | Bogor, 1 Desember 2023
Bolehkah aku bertanya Puan?
Bagaimana kau maknai setiap tetes tangis yang kutumpahkan hanya untukmu?
Bagaimana kau artikan atas setiap takutku atas kehilanganmu?
Pernahkah kau melihat lukaku yang menganga begitu besarnya hanya karena ucapanmu yang begitu menyakitkan?
Dapatkah kau menjawab itu semua?
Jika tidak, lalu akan seperti apa diriku ini Puan?
Berjuta tanya ingin kulontarkan pada wajah busukmu itu
Kemunafikanmu justru lebih menggelora saat kau tersenyum
Yang aku haturkan bukanlah doa, melainkan kutukan untukmu dan seluruh hal yang berkaitan kepadamu
Banyak celoteh yang tak mampu ku ungkapkan setela malam itu
Hati yang pedih dan lara yang terus menyiksa tanpa alasan, nyatanya tak dapat kudefinisikan bahkan dengan pikiran yang terpendam kesedihan ini
Tak pernah sekalipun kau ucapkan selamat tinggal padaku
Malam itu kau berlau pergi tanpa sepatah kata pun
Bahkan untuk menoleh kebelakang dan menyaksikan diriku yang dirundung pilu dan nestapa pun, kau jijik
Aku merasakan sesal yang luar biasa
Aku dipaksakan rela pada skenario kisah yang bahkan tak kuharapkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H