Pemandangan gunung sampah yang semakin tinggi dan meluas ini membuat saya merenung. Betapa sampah yang yang dihasilkan masyarakat berkembang dengan sangat cepat.
Istilah "sedikit demi sedikit akan menjadi bukit" benar-benar nyata terlihat. Sawah dan lahan pertanian yang langsung bersinggungan dengan TPA Pakusari ini pun tidak tertutup kemungkinan akan menjadi sasaran perluasan, kelak, ke depan.
Upaya mengelola lokasi TPA memang harus dilakukan, namun tampaknya tidak akan berjalan maksimal tanpa melibatkan masyarakat sebagai salah satu produsen sampah. Kita adalah bagian dari masyarakat, yang menjadi penyumbang sampah bagi TPA di wilayah kita berada.
Saksikan video saya tentang TPA Pakusari yang dulu dan yang sekarang:
Ayo Memulai gaya hidup "Bebas Sampah"
Mengaku atau tidak, anda dan saya adalah penyumbang tumpukan sampah di TPA. Atau jangan-jangan bagian dari penyumbang sampah di tepi jalan dan sungai-sungai. Semoga saja bukan.
Karena membuang sampah di sembarang tempat sangat tidak terpuji dan dosa. Berdosa karena telah mencemari lingkungan, mengakibatkan hewan darat dan air mati mubadzir, menimbulkan bibit penyakit bagi masyarakat, dll.
Soal pembuangan sampah ini mestinya ada kerjasama yang berkelanjutan antara individu, masyarakat, dan juga pemerintah. Karena semuanya adalah satu organ yang tidak bisa dipisahkan.
Saya melihat jumlah sampah hampir di semua TPA mengalami peningkatan setiap tahunnya. Satu hal yang amat sangat perlu dilakukan adalah mengurangi jumlah sampah yang akan masuk ke TPA.
Tentu saja tidak dengan membuang sampah di sembarangan tempat, akan tetapi dengan meminimalisir pemakaian barang yang berpotensi menjadi sampah. Khususnya sampah plastik yang sangat sulit terurai oleh tanah.