Terlihat ada juga pengunjung yang menutup matanya sambil menjerit. "bermain flying fox itu seperti orang makan sambel, mas", kata pendampingnya. "kok gitu ?", tanya saya penasaran. "Sudah tahu kalau sambel itu pedas, tapi masih saja pengen makan. Sudah tahu kalau bermain fling fox itu menakutkan, tapi bikin ketagihan. Hahaha", katanya sambil tertawa. Iya juga ya.
Keberhasilan taman Botani Sukorambi sampai sejauh ini  tidak dapat dipisahkan dari peran pemiiknya, H. Kahar Mudzakar. Jauh sebelum menjadi surga kecil seperti sekarang ini, kawasan taman botani merupakan pernah menjadi perkebunan durian dan juga tambak ikan. Pak Haji, panggilan kecil H. Kahar Muzakir, bercita-cita memiliki tempat wisata yang bisa dinikmati oleh semua orang dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Sekarang, cita-cita itu tercapai. Semoga maju terus, Pak Haji, dan terus bermanfaat bagi umat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H