Mohon tunggu...
AMIR EL HUDA
AMIR EL HUDA Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Laki-laki biasa (saja)

Media: 1. Email: bangamir685@gmail.com 2. Fb: Amir El Huda 3. Youtube: s https://www.youtube.com/channel/UCOtz3_2NuSgtcfAMuyyWmuA 4. Ig: @amirelhuda

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Taman Botani Sukorambi, Saya Ingin ke Sini Lagi

26 Juli 2018   00:56 Diperbarui: 26 Juli 2018   01:00 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perpustakaan Taman Botani Sukorambi

Tidak hanya kebun hidroponik saja yang saya singgahi. Selanjutnya kebun bunga dan kebun buah. Di kebun buah, pohon jeruk bali yang sudah mulai menguning buahnya seperti melambai-lambai minta dipetik. Pohon durian tidak mau kalah, sesekali ia menyibak-nyibakkan daun yang menutupi buah. Namun, buah durian lebih enak yang jatuh sendiri ketika sudah masak tua, kalau dipetik di pohon, biasanya tidak nikmat rasanya karena terlalu muda. Sepertinya pohon-pohon buah itu ditanam dengan teknik cangkok, sehingga pohonnya tidak tinggi besar namun sudah bisa menghasilkan buah.

Kebun bunga terletak di sebelah kebun buah. Seperti kebun hidroponik, kebun bunga ditutupi juga dengan waring berwarna putih. Beraneka jenis bunga berjejer rapi di atas rak-rak menganak tangga. Kaktus yang dibonsai kecil-kecil tertata rapi di tempatnya. Cocok untuk menghiasi meja kerja dan ruang tamu rumah kita. Menjadi penyejuk mata saat lelah bekerja.

Penangkaran Hewan

"Kelincinya gemuk-gemuk dan sehat, mas", kata saya kepada pemelihara kelinci. "iya, mas. Makanan dan gizinya terjamin. Hehehe", katanya sambil menemani saya berkeliling kandang. Taman Botani Sukorambi Jember memiliki sekitar delapan jenis kelinci:satin, Flemish giant, lop, dutch, netherland dwarf, new Zealand, rex, dan Himalayan. Kelinci-kelinci ini boleh dibeli melalui pengelolanya.

Kandang kelinci yang didesain bertingkat ini sangat bersih kalau menurut saya. Tidak tercium bau kotoran dan kencingnya. Tidak terlihat ada kotoran kelinci berceceran, padahal jumlah kelincinya ratusan. "Boleh saya ikut member makan, mas ?", bisik saya padanya. "tentu saja boleh mas, sekalian bantuin saya. Boleh juga kalau mau bantu membersihkan kandangnya", ujarnya sambil tertawa. "Kapan-kapan saja mas, saya harus keliling ke tempat yang lain dulu kali ini", kata saya membalas candaannya.

Bekerja di tempat wisata semacam ini memang harus ramah dan punya selera humor. Taman Botani Sukorambi punya potensi sumber daya manusia yang seperti itu. Sehingga di spot mana pun mereka masuk, akan betah berlama-lama di dalamnya.

Taman Botani Sukorambi memiliki banyak koleksi hewan. Ada yang dimasukkan di dalam kandang, namun ada juga yang dibiarkan berkeliaran. Beragam jenis ayam terlihat berkeliaran bebas, lincah, dan sesekali berkokok bersahutan. Ayam kate betina terlihat berlenggak-lenggok menggoda ayam kate jantan. Yang digoda datang. Betina lari dan menghilang di semak pepohonan. Ah, dasar wanita.

Kuda, ular, ayam mutiara, luwak

Out Bound 

Saya belum pernah mencoba wahana out bound di taman botani Sukorambi. Kalau melihat flying fox-nya, kayaknya asik juga. Ada dua flying fox yang disediakan, yaitu flying fox jungle dan flying fox tombro. Keduanya berbeda. Flying fox tombro itu diperuntukkan bagi pemula. Startnya di area kolam renang. Naiknya tidak terlalu tinggi, kemuringannya tidak terlalu curam: sekitar 15 derajat saja, sehingga tidak terlalu keras meluncurnya. Flying fox jungle lebih tinggi dan lebih panjang.

Start awal dimulai dari ketinggian sekitar 40 meter, lalu meluncur deras , menggantung di bawah sling sepanjang 160 meter, menyibak dedaunan pohon-pohon tinggi. Meskipun sudah memakai perlengkapan keamanan terbaik, pengunjung tetap saja menyisihkan rasa khawatir, dan deg-degan. Jeritan diiringi suara tawa bersahutan terdengar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun