Â
      Sesekali perlu  kita berjalan-jalan blusukan menyusuri lorong puskesmas dan rumah sakit untuk menanyakan apa keluhan dan sakit yang diderita oleh pasien, kemudian bertanya mengenai dioagnosa dokter tentang penyebab dari sakit yang dirasakan. Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa makanan yang masuk ke perut tidak hanya menyebabkn badan sehat dan kuat, namun juga "bisa" menjadi pemicu munculnya beragam jenis penyakit; sebut saja diare, maag, hepatitis, obesitas, kerusakan hati,  hipertensi, diabetes, hingga kanker. Semua yang masuk ke perut bisa membahayakan tubuh apabila bila tidak diatur porsi dan takarannya. Selain itu beberapa jenis makanan telah ditetapkan oleh para pakar kesehatan  sebagai tersangka dalam kasus timbulnya penyakit pada manusia. patutlah kita mewaspadainya.
      Gaya hidup manusia modern yang menginginkan segala sesuatu dengan cepat berpengaruh juga kepada gaya makan mereka. Makanan cepat saji (pizza, burger, mie instan, fried chicken, dll) dipilih sebagai konsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi  ditambah bermunculannya media sosial menjadikan "makan" tidak hanya sebagai pemenuhan kebutuhan hidup untuk menghilangkan lapar, tetapi juga sebagai pemenuh kepuasan batin dari tiap like, love dan comment yang bertengger di setiap gambar makanan yang dipostingkan di media sosial. Makan di luar rumah, di tempat-tempat mewah menjadi trend karena menyajikan pelayanan yang baik, tempat bersih, dan yang lebih penting adalah menarik dijadikan tempat hunting photo. Tidak bisa dipungkiri, makan makanan bermerk terkenal ataupun makan di tempat makan ber-brand ternama dengan harga mahal memberikan kepuasan tersendiri bagi sebagaian orang dibandingkan dengan makan di warung makan biasa apalagi makan di trotoar dan pinggiran jalan.
     Sebelum memakan makanan cepat saji ataupun makan di luar rumah seharusnya kita  lebih selektif lagi memilih tempat makan dan juga memilih makanan yang akan dimakan. Setidaknya kita harus tahu komposisi makanan, bahan baku makanan, cara memasak, dan juga kwalitas produk yang akan masuk ke dalam perut. Iya, itu penting sekali ketimbang perut kita kemasukan zat-zat membahayakan, misalnya saja zat pewarna kimia, perasa makanan yang tidak alami, pengawet makanan, penyedap rasa, perisa makanan, zat pengembang makanan, dll.  Jadi, jangan mengejar enak, gaya dan trend saja, kesehatan harus selalu diprioritas utamakan. Solusi lebih amannya lagi adalah dengan memasak sendiri makanan di dapur rumah.
      Sekarang sudah waktunya untuk kembali memasak dengan menggunakan bumbu rempah tradisional warisan nenek moyang. Selain membuat makanan enak, didalamnya juga terkandung khasiat dan manfaat kesehatan bagi siapapun yang menggunakan. Mengenai  sedap dan tidak sedapnya makanan tergantung siapa yang mengolah dan bagaimana cara mengolah makanan, harus bersabar untuk terus berlatih untuk menjadi koki hebat dan handal bagi keluarga besar, Memasak di rumah dengan bahan-bahan segar yang dibeli di pasar tradisional ternyata jika dihitung akan jauh lebih murah. bayangkan saja, seandainya makan dengan 5 orang di rumah makan bisa habis 300 ribu sekali makan. Jika memasak makanan sendiri di rumah, 300 ribu sudah bisa buat makan 3 hari bahkan lebih untuk satu keluarga besar. Kalau ingin memakan makanan ala hotel dan rumah makan mahal ya tinggal bikin di rumah sendiri. Internet sudah pintar mencari komposisi dan bumbu masakan apapun di seluruh penjuru dunia. lebih indah lagi kalau masak di rumah dengan suami atau isteri dan anak-anak, akan lebih mempererat tim keluarga.
       Perlu diingat kembali,  wanita jaman dulu kalau tidak bisa masak adalah aib yang memalukan bagi mereka, kalau sekarang, wanita tidak bisa memasak dianggap keren , gaul bahkan sesuatu yang membanggakan. duuuuh. padahal bagi kita-kita para perantau, yang dirindui dari rumah salah satunya adalah masakan lezat nikmat dan enak buatan mamak. Lalu anak dan cucuku/mu nanti bagai mana ? jangan sampai mereka ingin pulang karena merindukan masakan mamanya orang lain, apalagi merindukan wanita lain sebagai mamanya gara-gara masakanmu tidak enak
     Â
     Â
      Â
      Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H