Mohon tunggu...
AMIR EL HUDA
AMIR EL HUDA Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Laki-laki biasa (saja)

Media: 1. Email: bangamir685@gmail.com 2. Fb: Amir El Huda 3. Youtube: s https://www.youtube.com/channel/UCOtz3_2NuSgtcfAMuyyWmuA 4. Ig: @amirelhuda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

90 Tahun Gontor: Nostalgia Kehidupan dan Rutinitas Santri Gontor

2 Maret 2016   04:08 Diperbarui: 3 Maret 2016   15:44 1938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aktivitas padat dan beragam tentu saja membutuhkan istirahat untuk mengendurkan otot dan merilekskan otak, hal ini sudah difikirkan oleh kiyai dengan memfasilitasi istirahat cukup bagi santri. Istirahat para santri bukanlah tidur-tiduran, leyeh-leyeh, apalagi rasan-rasan (menggunjing). “Arroohatu fii tabaaduli al-a’mal” kata pak kyai, istirahatnya santri adalah pergantian dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lainnya; Istirahatnya santri dari kelas pagi adalah masuk ke kelas sore, istirahatnya santri dari kelas sore adalah olahraga sore, istirahatnya santri dari olahraga sore adalah solat berjamaah dan membaca qur’an di masjid, istirahatnya santri setelah solat magrib dan mengaji di masjid adalah belajar di kelas malam. 

Aktifitas harian santri yang dibuka dengan tahajjud dan ditutup dengan doa bersama di depan asrama kemudian tidur total untuk memulihkan lagi stamina dan mengumpulkannya untuk menghadapi aktifitas esok paginya terasa sangat Indah sekali dan sangat qur’ani, “Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan” –QS Al An’am:60--.

[caption caption="Santri tidak hanya bisa mengaji, bisa salto dan pandai bela diri. Doc. FEC Gontor 3"]

[/caption]

Bakat dan minat santri untuk pengembangan kwalitas diri sangat difasilitasi. Berbagai kelompok/klub santri dibentuk mulai dari olahraga (sepakbola, futsal, silat, senam lantai, bulutangkis, takraw, basket, dll), diskusi,  photographi; pramuka; hafalan qur’an, qiroatul quran, pidato dll. Santri diberi kebebasan untuk memilih sendiri bidang apa yang disukai. Santri Gontor sangat sibuk, aktif, dinamis namun tetap sederhana, elegan dan harmonis. 

Di balik jiwa sederhana terdapat jiwa besar, kreatif, berani menghadapi hidup menantang maut, kesiapan berkorban dan berjuang, pantang menyerah dan dinamis. Sejarah membuktikan bahwa para pemimpin besar di masyakat adalah mereka yang masamudanya terbiasa survive, bekerja keras, prihatin dan hidup sederhana. 

Sekali lagi, seluruh aktifitas para santri bertujuan untuk membentuk “mental” dan “karakter” santri yang handal, tahan banting, tahan uji, bernyali dan tahan puji.

Pada kuliah umum babak ke 3, hari Senin 17 Oktober 2011 Kyai berkata dengan sangat tegas, “Santri Gontor yang belajar di Madinah banyak yang mumtaz (cumloude) dan mampu bersaing dengan orang Arab yang asli. Yang membuat mereka mumtaz adalah mentalnya, mentalitas yang tinggi”.  

Keberanian dan kesiapan mengahadapi segala hal ditanamkan dengan kuat dan menghujam ke dalam sanubari setiap santri dengan beragam peristilahan yang disampaikan Kyai, “Kau kaya aku tak minta, kau pintar aku tak bertanya, kau besar aku aku tak berlindung, kau kuat aku tak minta tolong, aku bisa tanpa kau”; “di bawah hanya ada tanah, di atas hanya ada Allah”; “Nyowo podo sijine (sama-sama punya satu nyawa)”. 

Status pondok yang diwakafkan kepada ummat Islam adalah salah satu kelebihan Gontor dibandingkan banyak pesantren yang lainnya yang kepemilikannya atas kyainya atau atas nama keluarga. Kyai gontor adalah kyai santri, nama mereka tidak setenar nama pondok yang kian meninggi, selaras dengan apa yang mereka ucapkan, “Kalau pondok lebih terkenal dari kyainya, berarti Kyai telah berhasil membesarkan pondoknya”. 

Gontor adalah pondok ummat. Kedudukan kyai yang berada di bawah badan wakaf menghindari dan memperkecil kemungkinan terjadinya penyelewengan. Bahkan pada suatu kesempatan Kyai mewanti-wanti dengan tegas sekali bahwa pondok tidak boleh diselewengkan, rel tidak boleh berubah, jika rel sampai berubah maka harus diberontak. Rel adalah ide, rel adalah cita-cita, rel adalah alasan mengapa Gontor harus ada. Wallahu A’lam.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun