Pelarangan berbahasa Indonesia dan berbahasa daerah bagi para santri ini bukan berarti gontor tidak nasionalis atau tidak pro bahasa daerah, karena untuk berbicara Indonesia atau daerah sudah disediakan jadwal khusus pada saat kumpul konsulat yang diadakan satu kali setiap bulannya. Sebenarnya tidak hanya ini saja, masih banyak lagi upaya Gontor untuk memfasilitasi santri supaya mahir berbahasa, namun agaknya tidak cukup waktunya untuk menuliskannya pada saat ini.
Sambil menunggu inspirasi, akan saya gali dan kumpulkan data serta membangkitkan lagi memory ingatan tentang Gontor yang harus segera dituliskan supaya tidak pudar atau bahkan menghilang. Semoga segera bisa menuliskannya. Yuuk kita nyanyikan dulu “hymne oh pondokku” sambil menundukkan kepala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H