SUKOHARJO-Seorang mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo sedang menjalankan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang bertemakan Mas Jali (Mahasiswa Jaga Lingkungan), dibimbing oleh DPL Rosita Dewati, S.P,. M.P.
Rabu, (25/08/21) seorang mahasiswa Bernama Amirul Ardi M. F program studi Agribisnis fakultas Pertanian, menjalankan KKN di desa Bugel, Sonorejo RT/RW 01/01, Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah. KKN kali ini sangat berbeda daripada tahun sebelum pandemi biasanya dijalankan oleh sekelompok mahasiswa, namun kali ini KKN dilaksanakan secara individu.
Di lingkungan RT tersebut Amir mendapati peternak puyuh membuang kotorannya tanpa tahu manfaatnya, dari kasus ini Amir berencana untuk membuat pupuk organik dengan memanfaatkan kotoran puyuh.
"Kotoran puyuh apabila diolah menjadi pupuk organik akan memiliki manfaat yang lebih bagus daripada kotoran ayam. Namun hal itu juga tergantung pada proses pengolahannya. Akan sangat disayangkan apabila kotoran puyuh hanya dibuang cuma-cuma. Sedangkan masyarakat sekitar bisa memanfaatkan kotoran tersebut sebagai pupuk untuk bercocok tanam," kata Amirul selaku mahasiswa KKN.
Pupuk organik dari kotoran puyuh selain memiliki segudang manfaat juga mudah dalam proses pembuatannya. Amirul bekerja sama dengan pihak peternak untuk memanfaatkan kotoran puyuh sebagai pupuk organik, ia langsung terjun ke lapangan dan memprakitkkan apa yang sudah dipelajarinya. Setelahnya ia membagikan pupuk organik tersebut kepada para warga RT 01.
"Pupuk organik dari kotoran puyuh ini sangat bagus untuk tanah, sehingga hasil pertumbuhan tanaman jauh lebih bagus daripada sebelumnya. Ditambah lagi, daerah tersebut juga memiliki air yang berlimpah," kata warga sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H