Secara umum segala hal bisa dicoba oleh peserta didik. Apa saja boleh ditampilkan oleh peserta didik. Semua dilakukan untuk menggali, mengenali, mengasah lebih jauh potensi, bakat dan minat peserta didik.Â
Menurut Howard Gardner seperti dikutip Munif Chatib dalam bukunya Sekolahnya Manusia menyebutkan kecerdasan manusia itu majemuk disebutnya sebagai multiple intelgences.Â
Paling tidak ada 8 kecerdasan yang secara potensial dimilki oleh manusia. Kecerdasan majemuk adalah konsep penilaian kecerdasan seseorang dengan melihat pada beberapa tolak ukur kemampuan berdasarkan penelitian yang dikembangkan oleh ahli psikologi Howard Gardner. Kecerdasan majemuk itu wajib digali, diasah dan dikembangkan dengan cara mencoba, dan mencoba guna sampai pada kemampuan maksimalnya.
Berikut 8 kecerdasan manusia menurut Gardner, pertama kecerdasaan linguistik (verbal) atau kecerdasan bahasa. Â Yakni kemampuan untuk menyusun pikiran dengan jelas dan dapat menerjemahkan dalam bahasa yang lugas.Â
Peserta didik dengan karakteristik ini biasanya pandai menulis cerita, menghafal informasi, dan membaca. Kecerdasan ini akan melahirkan para penulis buku best seller, motivator ulung, penceramah kondang dan lainnya.
Kedua, kecerdasan spasial (Visual).Yaitu kecerdasan berkaitan dengan kemampuan menangkap warna, arah dan ruang secara akurat. Anak didik yang memiliki bakat di bidang ini berpotensi menjadi arsitek, artis dan insinyur karena lihai dalam membaca dan menulis berdasarkan kesenangan, pndai menyusun teka-teki. menafsirkan gambar, grafik dan bagan, menyukai seni lukis dan mampu mengenali pola dengan mudah.
Ketiga, kecerdasan logis (matematika)  yakni kemampuan nalar yang sangat tinggi. Anak didik yang memilki jenis  kecerdasan ini dapat menganalisis masalah secara logis. Mereka berpikir secara konseptual tentang angka, hubungan dan pola. Mereka berpotensi menjadi ilmuwan, ahli matematika, programmer, insinyur juga akuntan.
Keempat, kecerdasan musikal. Kecerdasan bermusik meliputi kepekaan dan penguasaan terhadap nada, irama, pola-pola ritme, tempo, instrument, dan ekspresi musik, hingga seseorang dapat bermain musik dan menikmati musik. Stevie Wonder misalnya, walau buta sejak lahir ia masuk dapur rekaman sejak usia 10 tahun. Kelemahannya (baca:buta) tak menghalanginya menemukan kecerdasan yang terpendam pada dirinya. Dalam belajar kecerdasan ini kita jumpai pada mereka yang gemar bernyanyi, menghafal lagu.
Kelima, kecerdasan interpersonal sering disebut sebagai kecerdasan sosial. Yakni  kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain. Ia mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi.Â
Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok. Di kelas, peserta didik seperti ini biasanya selalu menjadi pemimpin bagi teman-temanya baik saat belajar kelompok atau lainnya.
Keenam, kecerdasan intrapersonal, yakni kepekaan seseorang terhadap perasaan dirinya sendiri  sehingga mampu mengenali berbagai kekuatan maupun kelemahan yang ada pada dirinya sendiri.Â