Mohon tunggu...
Amirudin Mahmud
Amirudin Mahmud Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan pemerhati sosial-politik

Penulis Buku "Guru Tak Boleh Sejahtera" Bekerja di SDN Unggulan Srengseng I Indramayu Blog. http://amirudinmahmud.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengatasi Anak Tak Mau Belajar

5 Oktober 2019   10:08 Diperbarui: 5 Oktober 2019   10:23 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai guru, saya sering menyaksikan dan menghadapi anak didik yang tak bergairah dalam belajar. Malas,  seperti tak mau mengikuti pelajaran. Di kelas biasanya mereka bermain dengan teman, ngobrol, atau tidur. Ada juga yang keluar masuk minta izin meninggalkan ruangan  dengan seribu satu macam alasan. Manakala ada kesempatan berdiskusi, sebagian orang tua juga bercerita hal serupa. 

Di rumah sebagian anak memilki prilaku yang sama. Tidak bersemangat dalam belajar. Minat menggali pelajaran sangat rendah. Mereka menghabiskan waktu di depan televisi atau HP. Enggan mengerjakan PR atau tugas lain dari guru.

 Anak bermain atau ngobrol dengan teman saat belajar tentu ada sebabnya. Bisa karena merasa bosan dengan pembelajaran. Atau menghindar dari materi pelajaran yang dianggapnya susah dimengerti. Mungkin karena lelah. Di siang hari banyak dijumpai anak yang tertidur di kelas. Lesuh. 

Rasa jenuh juga menyebabkan anak gemar izin keluar ke kamar mandi/WC. Jika digali lebih jauh saya yakin banyak faktor yang menjadi penyebab. Satu siswa dengan yang lain penyebabnya berbeda-beda. Faktor penyebab wajib digali oleh guru atau orangtua. Jika akar masalah sudah ditemukan persoalan  akan lebih mudah diselesaikan.

Permasalahan anak tak mau belajar menjadi hal yang umum terjadi di jaman sekarang. Kebanyakan karena lemahnya motivasi dalam belajar. Tak sedikit orang tua panik menghadapinya. Kadang mereka hanya bisa marah. 

Tanpa menemukan solusi guna memecahkannya. Demikian guru di sekolah, mereka merasa kehabisan akal mengatasi problematika anak-anak didik yang malas seperti ini.

Bagaimana mengatasinya?

 Sebagai guru atau orang tua tak sepantasnya berputus asa. Banyak cara yang bisa dilakukan. Kuncinya,  satu tak bosan mencari akar masalah. Dua,  jangan pernah kapok melakukan terobosan, sesuatu yang baru. Metode, strategi, atau pendekatan apapun sekiranya diyakini dapat dilakukan maka laksanakanlah. Jangan ragu. Jangan tunda.

Dalam mengatasi anak yang malas belajar, menurut hemat saya ada beberapa hal yang kudu mendapat perhatian dan dipelajari lebih jauh oleh guru atau orang tua. Keduanya saya sebut secara bersamaan karena pentingnya pemahaman yang sama diantara mereka. 

Kedua pihak harus bersatu, kompak, seirama dalam melangkah mengantarkan anak didik mereka menemukan bakat dan potensi terbaiknya. Menjadikan mereka hidup sukses. Kedua pihak sepantasnya saling menopang, dan mendukung. Di tangan mereka generasi mendatang ditentukan.

Berikut hal-hal yang wajib dipahami bersama. Pertama, memahami makna belajar. Sebagian dari kita memahami belajar itu menulis pelajaran, membaca buku atau mendengarkan penjelasan. Pandangan seperti itu memang tidak sepenuhnya salah. Benar seutuhnya juga tidak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun