Mohon tunggu...
Amirudin Mahmud
Amirudin Mahmud Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan pemerhati sosial-politik

Penulis Buku "Guru Tak Boleh Sejahtera" Bekerja di SDN Unggulan Srengseng I Indramayu Blog. http://amirudinmahmud.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Catatan Politik Akhir Tahun

27 Desember 2016   14:33 Diperbarui: 27 Desember 2016   14:47 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat,moralitas dalam politik. Di akhir tahun, moralitas politik di parlemen diuji kembali. Paling tidak,  ada dua hal yang terasa sangat ganjil telah dilakukan oleh para anggota dewan yang terhormat. Satu, soal Setya Novanto yang diangkat kembali menjadi Ketua DPR RI setelah sebelumnya mengundurkan diri karena kasus papa minta saham yang menghebokan. Ade Komuruddin tak berdaya. Dia harus meninggalkan jabatan dengan setengah tidak hormat. Sebab, Majlis Kehormatan Dewan (MKD) memvonisnya dengan sanksi hukuman sedang atas sejumlah pelanggaran etik.

Kemudian soal rencana revisi terbatas UU MD3. Revisi semata-mata hanya untuk mengakomodir kepentingan politik PDIP guna memperoleh kursi pimpinan di DPR. Jika demikian, jelas mereka hanya mementingkan kepentingan kelompok. Rakyat yang diwakili tak diperjuangkan sebagaimana mestinya. Padahal masih banyak RUU yang mangkrak di prolegnas. Padahal rakyat menanti kinerja mereka merampungkannya.

Singkat kata, politik di tahun 2016 memang terasa teduh, lebih kondusif. Semoga di 2017 lebih baik lagi. Indonesia butuh konsentrasi dalam membangun, mengejar segala ketertinggalan. Itikad kuat Jokowi dalam membangun, mensejahterahkan Indonesia butuh keteduhan politik. Gaduh politik yang berlebihan akan menguras energi secara cuma-cuma. Kegaduhan tersebut akan menghambat kerja kabinet kerja. Apa itu yang kita inginkan? Tentu, tidak bukan?Wa Allahu Alam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun