Mohon tunggu...
Amirudin Mahmud
Amirudin Mahmud Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan pemerhati sosial-politik

Penulis Buku "Guru Tak Boleh Sejahtera" Bekerja di SDN Unggulan Srengseng I Indramayu Blog. http://amirudinmahmud.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pungli dan Keteladanan dalam Pendidikan

23 Oktober 2016   09:13 Diperbarui: 23 Oktober 2016   09:34 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peserta didik membutuhkan figur-figur sebagai teladan. Karenanya, orang tua, guru, kepala sekolah, para pejabat, juga masyarakat luas sepantasnya menampilkan keteladanan yang baik. Anak-anak kita akan mudah menirukan setiap apa yang dilihatnya. Dan sekarang bangsa kita miskin keteladanan. Para pemimpin negeri ini justru menampilkan prilaku buruk. Mereka melakukan korupsi, menyalahgunakan wewenang, merampas uang rakyat.  Anak didik kita dipaksa menyaksikan berbagai prilaku buruk orang tua, guru, para pemimpin, juga yang lain.

Walhasil, gerakan memberantas segala pungli selayaknya dijadikan sebagai momentum bagi bangsa ini untuk memperbaiki diri. Menampilkan keteladanan di setiap langkah dan tindakan. Pungli di sekolah telah merusak proses pembelajaran dan pendidikan. Sebab itu harus dilawan, diberantas. Jangan pernah memberi ruang dan kesempatan kepada para pemungut pungli. Gerakan bersama dari semua elemen bangsa diharapkan bisa meminimalisir pungli di segala sektor dan lini termasuk dunia pendidikan. Terlebih memberantasnya secara total, itu menjadi harapan kita semua. Wa Allahu Alam.       

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun