Mohon tunggu...
Amirudin Mahmud
Amirudin Mahmud Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan pemerhati sosial-politik

Penulis Buku "Guru Tak Boleh Sejahtera" Bekerja di SDN Unggulan Srengseng I Indramayu Blog. http://amirudinmahmud.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berebut THR Ilahi

28 Juni 2016   05:29 Diperbarui: 28 Juni 2016   09:27 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga,memperbanyak salat sunnah. Al Imam Ali Zainal Abidin, cicit Rasulullah SAW melakukan salat di malam itu sampai mencapai seribu rokaat. Untuk itu beliau digelari as Sajjad,orang yang gemar bersujud. Teladan dari keluarga (ahlul bait) nabi Muhamad SAW itu selayaknya ditiru, dicontoh. Salat pada hakatnya adalah dialog kita dengan Allah SWT. Rasulullah SAW menyebutkan, salat itu mikrajnya setiap orang mukmin.

Keempat,memperbanyak istigfar. Yaitu memohon ampun atas semua dosa yang telah dilakukan. Allah SWT akan mengampuni orang yang bergelimang dosa selagi mereka beristigfar, memohon ampun. Terlebih, seperti disinggung sebelumnya, malam itu para malaikat mengamini setiap doa hamba Allah SWT pada malam mulia tersebut.

Kelima,memperbanyak doa. Lailatul qadar adalah salah satu waktu mustajabah, dimana setiap doa akan diterima. Berdoalah sesuai yang dibutuhkan. Mohonlah umur panjang digunakan untuk beribadah. Mintalah rizki halal untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Berdoalah, agar Allah menganugrahi anak-anak saleh yang akan mendoakan kita.  Setiap doa yang dipanjatkan oleh seorang mukmin  pada malam itu akan dikabulkan.

Akhir kata, lailatul qadar pasti akan tiba. Beruntunglah bagi mereka yang menjumpainya. Berbahagialah bagi mereka yang mengisi malam termulia itu dengan amal ibadah, bersujud, mendekatkan diri kepada Allah SWT. Lailatul qadar bukan THR biasa. Lailatul qadar adalah THR spritual  kaya makna, yang akan memberi pencerahan bagi orang yang memperolehnya baik di dunia maupun akherat. Maka pantas bila kita semua memperbutkannya.Wa Allahu Alam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun