Mohon tunggu...
Amirudin Mahmud
Amirudin Mahmud Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan pemerhati sosial-politik

Penulis Buku "Guru Tak Boleh Sejahtera" Bekerja di SDN Unggulan Srengseng I Indramayu Blog. http://amirudinmahmud.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Golkar dan Politik Uang

16 Mei 2016   20:07 Diperbarui: 16 Mei 2016   20:18 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: news.rakyatku.com

Sebab itu, saya berharap apa yang diduga selama ini tak terbukti, tidak terjadi. Munaslub  diminta berjalan dengan fair play, bermain bersih. Munaslub diharapkan bersih dari segala bentuk mony politic. Dan ini menjadi tanggungjawab kolektif semua peserta Munaslub. Para Caketum wajib mengedepankan masa depan partai daripada karir politik pribadi mereka masing-masing. Mereka kudu siap menang dan kalah. Mereka seyogyanya menunjukkan itikad baik, berkomitmen dalam memerankan politik bersih di arena Munaslub.

Untuk mewujudkan harapan di atas, saya mengusulkan hal-hal berikut. Pertama,Dewan Komite Etik yang dibentuk khusus untuk Munaslub diminta berperan aktif. Dewan etik harus maksimal dalam mengawasi setiap gerak para calon ketua. Dewan etik wajib bertindak tegas. Jangan takut. Keberadaanya harus dirasakan, menjadi pembeda dengan Munas sebelumnya. Sehingga Munas kali ini akan menjadi Munas yang bersih dari setiap praktek politik kotor seperi mony politic.

Kedua, para caketum diminta menanamkan tekad kuat untuk tidak bermain kotor. Mereka diharapkan menawarkan visi-misi dan program kerja kepada peserta, tidak menjanjikan uang. Mereka sepantasnya menjual idealisme bukan mengandalkan kekuatan finansial. Figur pemimpin seperti itu yang akan membawa Golkar menjadi partai modern nan maju.

Ketiga, peserta wajib mengawasi bersama jalanya Munaslub. Pengawasan bersama seperti itu akan mempersempit ruang gerak pelaku politik uang. Mereka harus menolak tegas segala bentuk transaksi politik. Tapi sebaliknya, bila peserta justru mengharapkan uang dalam pemilihan ketua umum di Munaslub maka itu akan mempermudah setiap gerak pelaku politik kotor. Di sini moralitas, integritas setiap peserta dipertaruhkan.       

Walhasil, politik uang harus ditolak. Politik uang akan menjadi racun dalam kehidupan politik dan demokrasi kita. Partai Golkar sebagai partai besar yang memilki pengalaman panjang sepantasnya menampilkan teladan bagi partai lain. Partai Golkar harus menunjukkan komitmennya dalam pemberantasan korupsi. Politik uang sebagai salah satu bentuk korupsi wajib dihilangkan dari arena Munaslub Parta Golkar yang sedang berlangsung beberapa hari ke depan. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun