Sebagai rakyat yang mencintai wakil-wakilnya di parlemen, saya menyarankan kepada mereka yang telah dipilih hal-hal berikut. Pertama, sudahlah, fokus bekerja. Jangan berpikir yang tidak-tidak. Coba berpikir seperti para pendahulu, apa yang dapat kita berikan kepada bangsa dan negara? Jangan dibalik, apa yang dapat negara dan bangsa berikan kepada kita? Saatnya fokus menyelesaikan prolegnas yang menumpuk. Mari dukung tekad Ketua DPR RI, Ade Komaruddin yang menyatakan akan fokus pada legislasi. Bukankah selama ini DPR baru bisa menyelesaikan tiga Undang-Undang?
Kedua, pertimbangkan kepentingan yang lebih besar yakni bangsa dan negara. Saya melihat anggotaa Dewan yang terhormat kerapkali berputar-putar pada kepentingan mereka. Coba perhatikan wacana rehab gedung, kenaikan tunjangan, termasuk revisi UU KPK disinyalir sebagai upaya pelemahan dan memproteksi mereka dari sentuhan KPK. Padahal banyak permasalahan rakyat yang membutuhkan perhatian dan kerja keras mereka prihal legislasi misalnya.
Ketiga, ingat janji kepada pemilih. Sebagai wakil rakyat, anggota dewan seyogyanya selalu ingat janji yang pernah disampaikan pada konstituen. Jangan lupakan mereka. Anda ada di parlemen karena suara yang diberikan oleh mereka.
Saran-saran di atas saya sampaikan dengan sangat prihatin. Kenapa? Karena kita rasanya kehabisan akal untuk menyadarkan orang-orang pilihan yang terhormat tersebut. Anggota dewan bak tak punya hati dan nurani. Jeritan, masukan, kritik dari rakyat tak terdengar. Mereka seperti punya mata tak dapat melihat. Punya telinga tak dapat mendengar. Punya hati tak dapat merasakan. Tapi tentu TIDAK SEMUANYA. Saya yakin masih ada orang-orang baik di gedung DPR. Saran di atas semoga masih bermanfaat buat mereka. AMIN  Â
Gambar: hanya ilustrasi (sumber: http://ujiansma.com/)Â Â Â Â Â