Oleh karenanya, sebagai bagian dari rakyat, saya menyarankan hal-hal berikut, pertama, kepemimpinan Jokowi di kabinet diminta lebih tegas. Jangan biarkan kegaduhan berkepanjangan terjadi dalam tubuh kabinet kerja. Jangan abaikan bila para menteri saling lempar tanggung jawab, saling menyalahkan. Bila dipandang perlu, gunakan hak perogatif untuk mereka (baca:menteri) yang bandel. Rushufle lebih baik daripada kegaduhan.
Kedua, para pejabat negara, elit politik, anggota dewan diharapkan lebih dewasa dalam bertindak, bersikap. Jadilah para negarawan yang lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan kelompok dan pribadi. Ingat anda semua dipilih, digaji oleh rakyat. Kenapa rakyat diabaikan?
Ketiga, khalayak ramai seperti saya dan anda juga berkewajiban secara moral untuk membantu menjaga kondusifitas dan stabilitas politik nasional. Karena opini publik pun bisa jadi memperkeruh, membuat kegaudahan baru. Saya menyaksikan media sosial menjadi tempat atau ruang kegaduhan publik dimaksud.
Akhir kata, kegaduhan penilaian Menteri Yuddy Crisnandi harus dapat diambil pelajaran oleh semua pihak. Biarkan ini menjadi kegaduhan yang pertama dan terakhir di tahun 2016 ini. Terakhir, semoga kegaduhan ini cepat selesai, berlalu. Amin. Wa Allahu Alam.
Gambar: Yuddy Crisnandi (JPNN.com)
Â
      Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI