JURNAL
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN
OLEH : AMIRUDIN, S.Pd.
CGP ANGKATAN 11 KABUPATEN BIMA
Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Dalam konteks pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin, filosofi "ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani" memiliki relevansi yang besar. Seorang pemimpin yang menerapkan filosofi ini akan cenderung lebih bijaksana dalam mengambil keputusan yang berdampak pada keseluruhan organisasi atau komunitas yang dipimpinnya.
Memberikan Teladan: Seorang pemimpin yang memberikan teladan positif akan dihormati dan diikuti oleh bawahannya. Dengan menjadi teladan dalam perilaku dan keputusan, seorang pemimpin akan menciptakan budaya organisasi yang berkualitas dan etis.
Mendorong Kebajikan: Dengan fokus pada upaya menuju kebaikan bersama, seorang pemimpin akan cenderung mengambil keputusan yang memperhitungkan dampak jangka panjang dan keberlanjutan. Keputusan yang diambil berdasarkan nilai-nilai kebajikan akan memperkuat integritas dan kepercayaan dalam organisasi.
Membangun Kolaborasi: Dalam situasi kompleks, seorang pemimpin perlu mampu menjalin kerjasama lintas tim dan departemen untuk mencapai hasil yang optimal. Dengan membangun kolaborasi yang baik, pemimpin dapat mengambil keputusan yang lebih komprehensif dan terukur.
Menjadi Pembimbing: Sebagai pembimbing, seorang pemimpin harus mengarahkan bawahannya secara bijaksana. Dalam konteks pengambilan keputusan, pemimpin perlu memberikan pedoman dan dukungan yang diperlukan agar setiap keputusan yang diambil oleh tim dapat menghasilkan hasil yang diinginkan.
Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?