Kadangkala ada hal-hal yang membuat keberangkatan dari rumah ke bandara menjadi lebih lama. Jam 13.30 atau lebih, baru bisa berangkat ke Bandara. Tentu waktunya akan sangat mepet jika pesawat sesuai jadwal. Dalam hal ini tentu saja sangat berharap pesawat delay. Disinilah aplikasi pemantau radar pesawat sangat berguna.
Jika diperkirakan keberangkatan ke Bandara tidak bisa cepat alias mepet dan menjadi khawatir ditinggal pesawat, maka saya membuka aplikasi radar pesawat lalu mencari informasi terkait pesawat yang akan saya tumpangi. Kode pesawat yang ditumpangi sudah ada dalam tiket dan juga terlihat dalam dokumen boarding saat melakukan check in on line.
Misalnya diperkirakan jam 13.30 baru bisa berangkat ke bandara, maka jam 13.10-13.20 saya akan mengecek informasi pesawat yang ditumpangi di aplikasi radar pesawat.Â
Akan di ketahui apakah pesawat delay (terlambat) atau tepat waktu berangkat dari Makassar. Jika tepat waktu, maka perjalanan ke bandara harus dipacu relatif lebih cepat (ngebut) namun tetap mengutamakan kehati-hatian. Jika ternyata delay atau belum berangkat, maka tidak perlu cepat (ngebut) karena tidak akan ketinggalan pesawat.
Dengan menggunakan aplikasi radar, saya jadi tahu bahwa saat saya berangkat ke bandara (menggunakan mobil) adalah bersamaan waktunya dengan pesawat yang bersiap berangkat (sudah di landasan pacu) ataupun baru saja beberapa detik atau menit take off. Hal ini terlihat dari gambaran aktivitas pesawat di aplikasi radar.
Dengan demikian perjalanan ke bandara akan lebih tenang dan tidak was-was. Tidak perlu ngebut, karena sudah diperkirakan tidak akan terlambat berdasarkan perkiraan waktu tiba pesawat yang sedang terbang.Â
Apalagi jika di aplikasi radar sudah diketahui bahwa pesawat dipastkan delay lebih lama, maka perjalanan ke bandara akan lebih santai dan tidak perlu terburu-buru.
Tentu saja cara yang saya tempuh ini tidak bisa berlaku di semua penerbangan. Cara ini hanya bisa dilakukan dengan dua syarat. Pertama, sudah mengetahui pasti pesawat apa yang akan digunakan, terutama jika pesawat harus berangkat dari bandara lain terlebih dahulu.Â
Kedua, waktu tempuh perjalanan ke bandara lebih sedikit dari waktu tempuh perjalanan pesawat ke bandara tempat kita berangkat (perjalanan saya ke bandara Raha sekitar 40 menit, perjalanan pesawat dari Makassar ke Raha sekitar 1 jam).
Cara ini hanya bisa diterapkan dalam penerbangan yang relatif dekat. Semisal Raha-Makassar, Mamuju-Makassar, Selayar-Makassar, Kendari-Makassar, dan sejenisnya. Jangan pernah menggunakan cara ini untuk penerbangan yang lebih jauh seperti Jakarta-Makassar, Jakarta-Kendari, apalagi Jakarta-Ambon, Jakarta-Kupang, Jakarta-Papua.