Tinggal di sebuah Pulau, tentu saja salah satu hiburan utamanya tak jauh-jauh dari pantai dan laut. Tak terkecuali saat bulan Puasa, laut menjadi tempat favorit masyarakat di Pulau Muna untuk menunggu waktu berbuka puasa (ngabuburit). Sebagai penikmat dan pencinta laut sebagaimana nenek moyangku dulu seorang pelaut, saya tentu saja tidak akan melewati kesempatan menikmati sensasi ngabuburit di pinggir laut.
Bersiap melompat ke laut meskipun berpuasa (dokpri)
Di pinggir jalanan yang berbatasan langsung dengan laut, sudah banyak kendaraan khususnya motor yang diparkir. Ada motor milik pengunjung, juga ada pula motor yang merangkap sebagai tempat berjualan keliling. Penjual keliling kebanyakan berdagang baso ikan dan somay goreng. Tapi ada juga penjual jagung bakar, kacang rebus serta tak ketinggalan aneka minuman dan gorengan. Â
Ramai kendaraan parkir di pinggir jalan samping laut (dokpri)
Meskipun sedang berpuasa, tetap saja ada pengunjung yang berenang di laut. Bisa jadi karena sudah terbiasa berenang di laut sehingga yakin tidak akan kemasukan dan tertelan air laut yang dapat membatalkan puasa. Minimal merasa was-was apakah puasanya batal atau tidak. Saya sendiri tidak mau ambil resiko berenang saat sedang berpuasa, walaupun membuncah keinginan untuk segera meloncat, berenang dan menyelam ke dalam laut seperti sebelum bulan Puasa.
Membeli somay goreng untuk buka puasa (dokpri)
Outfit Of The Day (
OOTD) dari para ngabuburiters di pinggir laut ini secara umum bisa dikatakan adalah pakaian kasual atau yang biasa dipakai sehari-hari. Ada yang hanya bercelana pendek dan berkaos oblong. Juga banyak wanita berjilbab dengan pakaian sehari-hari. Â Namun ada juga beberapa orang yang berpakaian lebih rapi layaknya habis dari kondangan.
Outfit ngabuburit yang menurut saya paling rapi (dokpri)
Masing-masing mengambil tempat menghadap kearah lautan. Makanan untuk berbuka pun disiapkan. Sambil menunggu saatnya menyantap makanan dan minuman berbuka, terlebih dahulu makan angin yang berhembus cukup kencang. Rambut dan pakaian berkibar-kibar mengikuti lambaian daun-daun kelapa yang menari bersama hembusan angin laut.Â
Ngabuburit di pinggir laut, bisa jadi sambil berzikir mentadabburi karunia Ilahi dan mengagungkan kebesaran Sang Maha Pencipta.
Bisa jadi beliau sedang berzikir mentadabburi alam ciptaan Tuhan (dokpri)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Segar Selengkapnya