Penjual memberikan jumlah yang lebih banyak (walaupun hanya air/kuahnya), karena memang tidak perlu repot untuk menuangkan makanan ke dalam tempat seperti rantang daripada menggunakan plastik. Tinggal sendok dan tuang saja. Tidak perlu memegang atau membuka plastik lebar-lebar yang kadang-kadang berceceran atau tumpah tidak sengaja.
Seperti saat saya membeli Kolak Pisang Ijo untuk buka puasa di hari ke-4. Saat penjual menuangkan kolak pisang Ijo, saya iseng ceplas-ceplos: "Yang banyak ya! Kan langganan!" Ibu penjual menjawab sambil tersenyum: "iya-iya, tenang aja!". Tempat makanan yang saya bawa relatif besar, sehingga isinya pun juga lebih banyak dari biasanya.
Dengan membawa tempat makanan sendiri, juga lebih praktis karena tidak perlu dituangkan ke wadah atau tempat tertentu. Tinggal dinikmati bersama atau jika ada sisa bisa disimpan lebih aman untuk beberapa waktu.Â
Apalagi jika tempat makanannya seperti yang saya punya, yaitu juga bisa berfungsi sebagai penghangat makanan. Jadi bisa dipanaskan dulu agar bisa tetap nikmat untuk disantap.
Membeli makanan dengan membawa tempat atau wadah sendiri memberi beberapa manfaat atau keuntungan. Pertama, membuat penjual lebih cepat dalam melayani/menuangkan makanan (khususnya yang berkuah/berair).Â
Kedua, kemungkinan besar akan mendapatkan makanan lebih banyak dibandingkan jika dibungkus plastik. Ketiga, tinggal santap karena tidak perlu repot menuangkannya lagi ke tempat berbeda.
Keempat, jika tidak habis masih bisa disimpan dengan baik sehingga tidak cepat basi. Apalagi jika tempat makanan sekaligus sebagai penghangat makanan. Kelima, dan ini yang terpenting, yaitu mengurangi penggunaan plastik yang otomatis juga berperan dalam mengurangi sampah plastik yang sangat merusak lingkungan. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H