Penjual Makanan. Ada warung makan yang tetap buka baik seperti biasa, juga ada yang tertutup tirai. Juga ada warung yang tutup dan kembali buka sekitar jam 4 sore.
Penjual takjil khusus bulan puasa seperti kolak dan kue-kue juga ada. Bagi saya pribadi, tidak masalah warung makan tetap buka karena disitulah puasa kita makin terasa upaya pengendalian dirinya.
Di daerah mayoritas Islam pun seharusnya tidak perlu ada pelarangan warung makan berjualan di siang hari.
Banyak orang lain yang tidak berpuasa termasuk muslim yang tidak berpuasa karena berbagai sebab, sehingga membutuhkan warung tetap buka. Ibadah puasa seharusnya tidak menyulitkan orang lain dalam kehidupannya.
Suasana Berbuka Puasa.
Suasana berbuka biasa saja, dalam arti tidak seramai di daerah mayoritas Islam yang biasanya masjid memutar pengajian, ceramah, atau sholawat dengan speaker besar.
Saya menunggu adzan magrib dengan berpedoman pada pengumuman di televisi dan juga jadwal Ramadhan.
Adzan magrib pun terdengar jelas dari masjid yang menggunakan speaker, meskipun volumenya tidak sekeras di daerah mayoritas Islam. Â Â
Sholat Tarawih.Â
Sholat tarawih tetap dilaksanakan dengan lancar, begitu juga dengan ceramahnya. Ceramah menggunakan speaker dalam yang tetap terdengar jelas oleh jamaah yang berada di luar masjid.
Memang tidak sekeras ceramah masjid-masjid di daerah mayoritas Islam. Tapi saya pribadi lebih menyukai penggunaan speaker yang bijak yaitu tidak perlu bising.