3. Informasi Pemilu yang masuk ke ranah agama
Selalu saja ada pihak-pihak yang mengkaitkan pemilu dengan pemahaman agama sesuai versinya sendiri saja. Dalil-dalil agama dipakai untuk tujuan tertentu saja. Informasi seperti ini tentu sangat membingungkan di masyarakat. Hal ini berpotensi membuat masyarakat terbelah dalam kubu yang berbeda meskipun beragama sama.Â
Mencermati informasi yang demikian, tinggal dikembalikan saja dalam keluhuran ajaran agama yang menginginkan umat manusia hidup dalam kedamaian. Standard dalam semua agama sangat jelas, yaitu tidak membenarkan caci maki apalagi menganjurkan melakukan hal-hal yang buruk yang merusak kedamaian umat manusia. Dan yang terpenting, ajaran agama sejatinya netral.Â
Ajaran agama akan tetap konsisten dalam perlakuan dan penerapannya untuk semua umat manusia. Tidak ada pilah-pilih apalagi pandang bulu dan diskriminasi. Jika penggunaan dalil-dalil agama menjadi berbeda karena mengikuti preferensi atau pilihan politik, maka seharusnya lah kita tidak perlu mempercayainya, meskipun berasal dari yang dianggap ahli agama. Â
*
Mari kita semua berusaha bijak dengan waspada dalam menyikapi informasi yang diterima. Jangan sampai karena suatu informasi sesuai selera atau keinginan, maka buru-buru langsung percaya dan menyebarkan secara luas. Orang beragama, orang yang waras, orang yang berakal sehat akan menolak hoaks bahkan melawan hoaks. Salam.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H