Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Makanan Mewah dari Pulau Muna

7 April 2019   12:51 Diperbarui: 7 April 2019   12:56 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Makannya harus pelan-pelan, biar terasa dan puas menikmatinya. Makanan mahal nih!" Demikianlah komentar yang diterima anak saya tatkala teman-temannya ikut menikmati bekal yang dibawanya ke sekolah. "Makanan mahal" tersebut adalah oleh-oleh yang saya bawa dari Pulau Muna.

Makanan yang dimaksud adalah Kacang Mete (ada juga yang menyebutnya Kacang Mede). Selama ini kita sering menikmati kacang mete yang merupakan campuran dari produk coklat, ataupun produk olahan lainnya dimana kacang mete adalah bahan pelengkap yang jumlahnya hanya sedikit. Itu pun produk yang mengandung kacang mete biasanya relatif mahal. Makanya saat anak saya membawa bekal berupa kacang mete dalam jumlah yang banyak, teman-temannya begitu takjub dan antusias menikmati kacang mete yang memang langka ditemui.

Kacang mete adalah makanan yang unik. Kacang mete tidak seperti kacang lainnya yang merupakan hasil dari tumbuhan merambat dan berada dalam cangkang khusus. Kacang mete adalah bagian kecil dari buah yang di Indonesia dikenal dengan nama Jambu Monyet yang merupakan tanaman berkambium layaknya Pohon Jambu pada umumnya seperti Jambu Batu dan Jambu Air. Uniknya, Kacang Mete muncul di bagian bawah buah Jambu Monyet yang besarnya hanyalah sekitar 5% dari ukuran Jambu Mete itu sendiri.

Buah Jambu Monyet & Kacang Mete diujungnya. (Sumber: Kompas.com)
Buah Jambu Monyet & Kacang Mete diujungnya. (Sumber: Kompas.com)

Kacang Mete adalah salah satu oleh-oleh dari Pulau Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Pulau Muna memang dikenal sebagai penghasil Kacang Mete yang merupakan produk unggulan daerah. Pohon Jambu Monyet dengan mudah ditemui di pinggir-pinggir jalan ataupun di halaman rumah penduduk Pulau Muna. Halaman rumah tempat saya tinggal di Pulau Muna pun tak luput sering mendapat hadiah kejatuhan Jambu Monyet beserta Kacang Metenya dari Pohon Jambu Monyet milik tetangga.

Selain tumbuh dengan alami, banyak penduduk memang sengaja berkebun Pohon Jambu Monyet untuk mengasilkan Kacang Mete yang mempunyai nilai jual tinggi. Apalagi jika Kacang Metenya diolah sendiri untuk dijadikan penganan khusus. Kacang Mete diolah dan dikemas sedemikian rupa sehingga menarik perhatian dan selera.

Setidaknya terdapat empat varian kacang mete yang banyak dijual di Pulau Muna yaitu kacang mete manis, kacang mete manis pedas, kacang mete manis gula merah dan kacang mete asin. Bagi yang ingin mengolahnya sendiri, juga tersedia kacang mete mentah yang tentu saja harganya lebih murah dibandingkan yang bisa langsung disantap.

Masyarakat di Pulau Muna biasa menghidangkan kacang mete sebagai hidangan sehari-hari lebih khususnya lagi sebagai hidangan untuk para tamu. Para pengunjung yang datang ke Pulau Muna pastilah selalu membeli Kacang Mete sebagai oleh-oleh. Saya sendiri saat di Pulau Muna hampir setiap hari mengkonsumsi kacang mete karena banyak dijual dengan harga yang relatif murah. Harganya mulai Rp20 ribu hingga lebih dari seratus ribu rupiah per kemasan tergantung banyak atau bobotnya.

Selain rasanya yang enak, gurih dan bikin ketagihan, ternyata kacang mete memiliki banyak keunggulan dan khasiat bagi kesehatan tubuh manusia. Berdasarkan informasi dan penelitian yang banyak dipublikasikan di internet (media kredibel), kacang mete bermanfaat untuk kesehatan jantung, kesehatan mata, kesehatan rambut, kesehatan seksual, menurunkan berat badan, mencegah kanker, dan banyak lagi manfaat lainnya. Hal ini dikarenakan Kacang Mete mengandung protein, lemak, vitamin, mineral, dan anti oksidan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun