Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kala Masyarakat Bereaksi Terhadap Suatu Pendapat di Medsos

21 Februari 2019   12:36 Diperbarui: 21 Februari 2019   12:55 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Capture Twitter yang dipublish akun FB Aldie El Kaezzar (atas izin ybs).

Di Media sosial, setiap orang bebas berpendapat. Sayangnya fasilitas dan kesempatan tersebut seringkali digunakan dengan tidak bijak. Bebas berpendapat diartikan bebas semaunya.

Banyak yang bebas berpendapat namun tidak menguasai ilmunya dan ataupun tanpa data pendukung yang bisa dipertanggungjawabkan. Juga tidak sedikit yang berpendapat hanya menggunakan data yang menguntungkan saja. Dan yang lebih parah adalah menggunakan informasi atau data hoax demi menyerang pihak lain.    

Jika pelakunya adalah orang-orang awam, mungkin relatif masih bisa dimaklumi. Namun sangat disayangkan jika yang bersikap demikian justru adalah orang-orang yang berpendidikan tinggi. Ada yang berpendidikan sarjana (S1), pasca sarjana (S2) dengan gelar mentereng master, hingga pendidikan tertinggi Strata 3 (S3) dengan gelar Doktor.

Sumber: Capture Twitter yang dipublish akun FB Aldie El Kaezzar (atas izin ybs).
Sumber: Capture Twitter yang dipublish akun FB Aldie El Kaezzar (atas izin ybs).
Jangan dikira karena pendidikannya tinggi atau profesinya dihormati, lantas masyarakat membiarkan saja pendapat yang semaunya sendiri. Diera millenial saat ini masyarakat sangat banyak yang menggunakan gadget untuk mengakses informasi. Masyarakat pun bisa bereaksi atas informasi yang tidak benar khususnya untuk hal-hal yang sehari-hari mereka alami sendiri.

Salah satunya tatkala sedang heboh pendapat seorang tokoh berpendidikan tinggi yang meragukan bahkan tidak percaya terhadap kinerja pembangunan insfrastruktur jalan di Indonesia yang telah dicapai saat ini. Apalagi dengan membandingkan kilometer jalanan yang telah dibangun dengan diameter bumi. Suatu perbandingan yang sangat tidak layak dan tidak masuk akal.

Hal ini membuat masyarakat secara beramai-ramai menggunakan media sosialnya masing-masing untuk menunjukkan keberhasilan pembangunan jalan di daerahnya masing-masing. Jalan yang menjadi kebanggaan karena sudah diharapkan sejak lama agar memudahkan mobilitas dan aktivitas masyarakat. Mereka melakukan hal tersebut antara lain sebagai bentuk rasa syukurnya dengan adanya pembangunan insfrastruktur jalan.

Sumber: Capture Twitter yang dipublish akun FB Aldie El Kaezzar (atas izin ybs).
Sumber: Capture Twitter yang dipublish akun FB Aldie El Kaezzar (atas izin ybs).
Salam positif untuk kemajuan Indonesia Raya.      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun