Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mengatasi Kemiskinan dengan Dana Desa

16 Januari 2019   11:52 Diperbarui: 19 Januari 2019   14:20 3703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: kontan/Cheppy A. Muchlis

"Indonesia tidak akan bercahaya dengan obor besar di Jakarta, tetapi Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di Desa." Bung Hatta

Kemiskinan adalah permasalahan yang dialami semua negara di dunia ini. Di negara-negara maju sekalipun, kemiskinan menjadi permasalahan yang terus diupayakan untuk diatasi. Demikian juga dengan di negara kita, Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pemerintah selalu berusaha mengatasi masalah kemiskinan dengan berbagai instrumen kebijakan dan melalui pelaksanaan program-program untuk mengatasi kemiskinan. Mengatasi kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dan mendasar yang melibatkan berbagai sektor yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

Keberhasilan ataupun ketidakberhasilan dalam mengatasi masalah kemiskinan memerlukan standard dan metodologi yang bisa dipertanggungjawabkan sehingga menghasilkan data-data yang penting untuk mengambil keputusan. Selain itu juga harus bisa diduplikasi untuk keberlangsungan data statistik dan juga dicek apakah telah sesuai dengan yang sesungguhnya.

Sumber: bps.go.id
Sumber: bps.go.id
Tren Penurunan Angka Kemiskinan di Pedesaan

Data-data terkait kemiskinan di Indonesia terus mengalami perbaikan. Hal ini menunjukkan keberhasilan dalam upaya mengatasi kemiskinan. Hingga akhir tahun 2018 angka kemiskinan secara total berhasil ditekan berada dibawah dua digit. Data periode Maret 2018 mencapai 9,82 persen dan pada periode September 2018 turun kembali menjadi 9,66 persen.

Secara lokasi tempat kemiskinan berada, ternyata sekitar 60 persen berada di wilayah pedesaan. Itu artinya, konsentrasi mengatasi kemiskinan harus lebih fokus di wilayah pedesaan. Hal ini menjadi perhatian pemerintah dalam memutuskan suatu kebijakan dan program. Salah satu upaya yang telah dan sedang dilaksanakan adalah melalui Alokasi Dana Desa.

 Sejak APBN Tahun 2015, Pemerintah Pusat telah mengalokasikan Dana Desa dalam APBN. Hingga APBN Tahun 2019, jumlah alokasi Dana Desa terus meningkat. Demikian juga realisasi atau penyerapan Dana Desa yang terus membaik. Data Dana Desa dari Kementerian Keuangan adalah sebagai berikut:

  • Tahun 2015 Rp20 T dengan realisasi 82,72%;
  • Tahun 2016 Rp46 T dengan realisasi 97,65%;
  • Tahun 2017 Rp60 T dengan realisasi 98,26%;
  • Tahun 2018 Rp60 T dengan realisasi 99,8%.

Dalam APBN tahun 2019, Pemerintah Pusat telah mengalokasikan Dana Desa sebesar Rp70 T.

Penggunaan Dana Desa yang amanah bertanggungjawab, yang sesuai kebutuhan masyarakat dan kondisi masing-masing desa, memberikan hasil yang sangat menggembirakan dalam upaya mengatasi kemiskinan. Dalam data diatas dapat dilihat bahwa terus terjadi penurunan angka kemiskinan.

Sumber: bps.go.id
Sumber: bps.go.id
Tren Penurunan Ketimpangan di Pedesaan

Penurunan angka kemiskinan juga diikut dengan membaiknya gap ketimpangan. Hal ini ditunjukkan dalam data terbaru Rasio Gini (Gini Ratio) di Indonesia. Pada September 2018 Rasio Gini kembali turun ke angka 0,384. 

Untuk daerah perkotaan rasionya terus membaik hingga mencapai 0,391. Di daerah pedesaan rasionya juga menurun ke angka 0,319 yang menunjukkan ketimpangan yang terjadi tidak separah di perkotaan.

Berdasarkan data-data tersebut, secara relatif dapat disimpulkan bahwa keberhasilan penurunan angka kemiskinan juga diikuti dengan mulai menurunnya ketimpangan antara penduduk kaya dengan penduduk miskin. Artinya meskipun masih sangat jauh dari ideal, namun mulai terjadi pemerataan pendapatan. Data ini bisa jadi petunjuk bahwa kebijakan dan program pemerintah telah berada dalam jalur yang benar.   

Sumber: Kemenkeu.go.id
Sumber: Kemenkeu.go.id
Kisah Sukses Dana Desa

Data-data yang memberikan tanda-tanda positif terkait upaya mengatasi kemiskinan khususnya di wilayah pedesaan, tidak akan banyak berarti bila dalam tataran fakta tidak didukung dengan adanya perbaikan di desa-desa yang semula miskin menjadi lebih sejahtera. Pasti akan banyak pertanyaan: Benarkah kemiskinan di desa-desa sudah berkurang seperti yang ditunjukkan oleh data-data statistik?  

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka tentu diperlukan informasi yang valid dan kredibel, bukan hanya katanya. Syukurlah beberapa desa yang mendapatkan alokasi Dana Desa telah menjadi pusat perhatian masyarakat dan dipublikasikan di berbagai media nasional. 

Desa Ponggok di Kabupaten Klaten misalnya, menjadi Desa yang menginspirasi dimana Dana Desa yang dimanfaatkan dengan baik akan menghasilkan kemajuan bagi desa yang otomatis mengurangi bahkan menghilangkan kemiskinan. 

Desa Ponggok berhasil memanfaatkan dana desa untuk mengembangkan potensi pariwisata mata air sehingga meningkatkan kegiatan perekonomian desa, rakyat mendapatkan pekerjaan dan penghasilan, yang akhirnya menjadi investor bagi Badan Usaha Milik Desa.

Masih banyak lagi kisah sukses desa-desa di Indonesia berkat adanya alokasi Dana Desa. Di Provinsi Aceh ada Desa Mon Lhok Puteh Kab. Lhoksemawe, Desa Pasi Pinang, Kab. Meulaboh, Kampung Paya Tungel Kab. Aceh Tengah, dan desa-desa lainnya. 

Di Kalimantan ada Desa Muara Arai Kab. Barito Selatan, Desa Harapan Mulia Kayong Utara, Desa Sungai Pisau Sintang dan desa-desa lainnya. Kisah sukses dana desa ada di seluruh nusantara yang luas ini, seperti Sulawesi, Nusa Tenggara, Bali, Maluku, hingga Papua.

Kisah-kisah sukses Desa-desa yang berhasil memanfaatkan Alokasi Dana Desa untuk membangun dan memajukan desanya sehingga meningkatkan kualitas hidup dan perekenomian di desa selengkapnya bisa dibaca dalam Buku Kisah Sukses Dana Desa. Buku Kisah Sukses Dana Desa di Website Kementerian Keuangan RI. 

Di dalamnya terdapat kisah 168 desa di seluruh Indonesia. Tentu masih sangat banyak lagi kisah sukses di Desa lainnya di Indonesia terkait pemanfaatan dana desa yang belum sempat dipublikasikan atau yang belum sempat kita ketahui.    

Peran Dana Desa akan makin penting untuk mengatasi kemiskinan di Desa.  Apalagi jika melihat data statistik, pedesaan yg merupakan tempat paling banyak penduduk miskin yaitu sebanyak 60% dibandingkan di kota sebanyak 40%.  

Mungkin hal ini yg mendasari kebijakan Dana Desa di tahun 2019 harus dilaksanakan secara swakelola dan 30% untuk upah pekerja. Agar masyarakat mandiri, yaitu akan mendapatkan penghasilan dengan bekerja. Tidak lagi hanya tenang-tenang di rumah menunggu datangnya subsidi baik berupa barang maupun uang tunai.

***

Penurunan data-data angka kemiskinan memang menggembirakan. Akan tetapi dari data-data yang sama pula memberikan kenyataan bahwa masih relatif banyak rakyat miskin di negara kita. Itu artinya masih sangat banyak yang harus dikerjakan untuk mengatasi kemiskinan. Untuk itulah diperlukan kerja sama yang baik dari semua komponen bangsa.

Dan bagi masing-masing pribadi yang peduli dengan saudara-saudara sebangsa setanah air yang masih dalam kemiskinan, mari berbuat sesuatu yang nyata untuk mereka. Ulurkan tangan untuk membantu sesuai kemampuan baik secara ekonomi, memberikan pelatihan/keterampilan ataupun memberikan motivasi. 

Tindakan nyata bisa dilakukan mulai dari rajin berderma hingga mendukung usaha rakyat kecil dengan membeli produk-produk mereka (tanpa harus menawar sedemikian rupa).     

Maju terus NKRI agar rakyat makin sejahtera. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun