Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apa Salah Cucu Jokowi?

12 Maret 2016   08:14 Diperbarui: 24 Desember 2016   13:46 46083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluarga besar Presiden Jokowi sedang bersuka cita dengan bertambahnya anggota keluarga mereka. Pada Hari Kamis tanggal 10 Maret 2016 telah lahir cucu pertama Presiden Jokowi, anak dari putra pertama Gibran Rakabuming yang menikah dengan Selvi Ananda. Cucu Jokowi diberi nama Jan Ethes Srinarendra.

Jokowi sendiri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. “Alhamdullilah saya telah menjadi kakek," ungkap Jokowi kepada media. Bukan hanya Jokowi dan keluarga besarnya yang bergembira. Rakyat Indonesia pun turut bergembira. Sangat banyak yang mengucapkan selamat atas kelahiran tersebut dan mendoakan berbagai hal yang baik-baik.  

Namun sangat disayangkan, ada saja beberapa orang yang menjadikan momen yang berbahagia ini sebagai sarana untuk nyinyir, fitnah dan mengkaitkannnya dengan politik.

[caption caption="Kicauan fitnah terkait kelahiran cucu Jokowi (tribunnews.com)"][/caption]

Ada yang memfitnah bahwa kelahiran tersebut sebagai bukti perbuatan zina karena lahirnya kurang dari sembilan bulan. Sangat jelas kebodohan orang ini. Ia tidak paham dengan ajaran agama yang sangat melarang keras menuduh orang lain berbuat zina tanpa bukti, hanya berdasarkan asumsi. Dosanya sangat besar. Selain itu ia tidak mengerti terkait kehamilan dan proses persalinan. Jangankan lahir kurang beberapa hari dari sembilan bulan, usia 7 bulan pun bisa terjadi kelahiran.

[caption caption="Kicauan kurang piknik yang mengaitkan nama cucu Jokowi dengan SARA (sumber: twitter)"]

[/caption]

Ada pula yang menghujat pemberian nama Jan Ethes Srinarendra sebagai nama orang kafir. Sepertinya hujatan ini masih terkait dengan adanya persangkaan buruk dari beberapa kalangan bahwa Jokowi adalah anti Islam. Orang ini juga menunjukkan kebodohannya. Mungkin dalam pengetahuannya yang terbatas, nama yang baik adalah hanya yang berbau arab saja. Ia tidak tahu bahwa nama tersebut berasal dari Bahasa Jawa. Gibran pun telah menjelaskan pada media arti dari nama putra pertamanya tersebut, yaitu "Jan itu punya arti sangat atau sekali. Sedangkan Ethes itu berarti cekatan dan Srinarendra artinya pemimpin yang cerdas. Bukankah arti namanya sangat baik dan merupakan doa yang sangat baik dari orang tua kepada anaknya.

[caption caption="Kicauan tak pantas dari politisi untuk nama cucu Presiden Jokowi (twitter) "]

[/caption]

Dan yang terparah adalah apa yang dilakukan mantan pejabat dan elit parpol ini. Dalam akun twitternya berkicau terkait kelahiran dari cucu Jokowi, yang bersangkutan mengusulkan pada Ibu Iriana Jokowi untuk memberikan nama yang sangat tidak pantas. “Saran buat Ibu Iriana, nama cucunya PENJARA Tak Buata Jera.” Saya tidak habis pikir ada politisi yang mau berbuat serendah itu. Apa salah cucu Jokowi sehingga mengusulkan nama tersebut? Dosa apakah yang dilakukan oleh bayi yang baru lahir ke dunia sehingga yang bersangkutan tega melakukan hal tersebut? Sedangkan agama mengajarkan bahwa semua bayi yang lahir ke dunia adalah suci. Apakah ketidaksukaan atau kebenciannya pada Jokowi atau pemerintah harus dilampiaskan pada bayi yang baru saja lahir? SUNGGUH TERLALU.

Semoga tidak makin banyak orang-orang yang hatinya sakit parah atau bahkan mungkin hatinya sekarat seperti contoh-contoh diatas. Ketidaksukaan dan kebencian telah menghilangkan akal dan nurani sehingga perbuatannya tidak terkontrol, tidak bisa berpikir apakah yang dilakukannya bodoh, memalukan dan kejam.

Ini adalah contoh yang sangat buruk. Jangan sampai dicontoh dan kita lakukan pada siapapun, meskipun pada orang-orang atau kalangan yang kita benci sekalipun. Insya allah. Astagfirullahal adzim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun