Industri pertambangan memang memberikan banyak manfaat untuk masyarakat, negara bahkan dunia pada umumnya. Namun demikian, proses dalam penambangan mau tidak mau akan merubah bentuk dan bentang alam dari sebelumnya. Oleh karena itu, sudah seharusnya Industri pertambangan memikirkan dan memperhatikan dengan seksama upaya penyelamatan alam dan lingkungan sejak awal, bahkan sejak masa perencanaan, jauh sebelum penambangan dilaksanakan.
Penambangan Berwawasan Lingkungan
Keputusan untuk melakukan penambangan dilakukan setelah selesainya proses eksplorasi yang menyimpulkan bahwa suatu daerah memiliki deposit bahan tambang yang layak untuk ditambang atau dilakukan eksploitasi. Secara umum proses ekploitasi terdiri dari persiapan, pelaksanaan eksploitasi dan pasca penambangan (reklamasi). Pelaksanaan eksploitasi inipun harus tetap memperhatikan alam dan lingkungan.
Persiapan eksploitasi berarti melakukan serangkaian pekerjaan pendahuluan seperti membawa peralatan, fasilitas, bahan-bahan untuk aktivitas pertambangan ke suatu daerah yang telah ditentukan. Selain itu juga otomatis akan dilakukan pembukaan lahan, pembuatan jalan, dan pembangunan berbagai fasilitas yang dibutuhkan untuk penambangan seperti gudang, gedung kantor, perumahan pekerja hingga tempat pengolahan hasil tambang. Masih banyak kegiatan-kegiatan lainnya yang akan dilaksanakan agar proses ekploitasi bisa berjalan dengan baik dan lancar. Â Â
Dalam tahap persiapan ini perusahaan tambang wajib memperhatikan alam, lingkungan dan masyarakat sekitar. Semua aspek perlu dipersiapkan secara matang untuk menghindari atau meminimalisir efek negatif yang akan merugikan lingkungan dan masyarakat sekitar. Jangan sampai dalam persiapan penambangan sudah memberikan kerugian pada masyarakat dan kerusakan pada lingkungan. Misalnya rusaknya jalanan, polusi dari debu-debu yang beterbangan, sumber air tertutup atau tercemar, adanya bencana seperti tanah longsor dan lain sebagainya.
Pelaksanaan eksploitasi adalah pengambilan bahan tambang yang biasanya dilakukan dengan menggali ke dalam tanah. Teknik dan cara eksploitasi bisa berbeda-beda tergantung jenis bahan tambang yang hendak didapatkan. Dalam melakukan eksploitasi sangat penting memperhatikan alam dan lingkungan. Eksploitasi harus berwawasan lingkungan. Jangan sampai eksploitasi merusak dan merubah ekosistem secara drastis. Eksploitasi harus dilakukan dengan sistem yang terkendali dan canggih sesuai dengan perkembangan teknik pertambangan yang modern di dunia, sehingga dapat meminimalisir dampak negatif ataupun potensi kerusakan alam dan lingkungan yang memberikan kerugian besar.
Pasca Penambangan adalah dengan berusaha memulihkan kembali lahan bekas tambang. Kegiatan ini disebut dengan reklamasi atau penataan lingkungan. Reklamasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan perusahaan tambang. Perencanaan reklamasi seharusnya sudah dilakukan sejak awal, bersamaan dengan perencanaan dalam setiap tahapan penambangan.
Reklamasi Dengan Memperhatikan Kemanfaatannya
Dalam melakukan reklamasi, tidak hanya semata harus mengembalikan kondisi bekas pertambangan semaksimal mungkin seperti sebelumnya. Perlu juga dipikirkan bagaimana manfaatnya yang sebesar-besarnya bagi masyarakat dan dapat dikelola secara berkesinambungan. Dengan demikian, meskipun sudah tidak ada lagi operasi pertambangan namun dapat tetap memberikan keuntungan bagi masyarakat khususnya dan negara pada umumnya.
Dengan mempertimbangkan manfaatnya, maka tidak semua lahan bekas penambangan harus dikembalikan persis seperti sebelumnya dengan melakukan revegetasi (penanaman tumbuhan/pohon kembali). Bila berdasarkan pemikiran dan perhitungan yang matang ternyata lahan bekas tambang lebih bermanfaat bila digunakan untuk peruntukan yang lainnya, maka reklamasi dapat dilakukan dengan berbagai penyesuaian sesuai kebutuhan dan manfaatnya.
- Tempat wisata alam dan edukasi tambang
Daerah tempat penambangan yang sudah tidak terpakai lagi dapat dijadikan tempat wisata yang menarik. Dengan melakukan beberapa penyesuaian khususnya terkait keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan, maka daerah bekas tambang dapat disulap menjadi tempat rekreasi sekaligus tempat edukasi terkait pertambangan. Hal ini akan membuat bekas lahan tambang tetap memberikan manfaat bagi masyarakat dengan adanya aktivitas pariwisata. Lapangan kerja tetap tersedia, merangsang masyarakat untuk kreatif dan inovatif menjadi wirausaha yang pada akhirnya akan memberi kesejahteraan pada masyarakat.
- Waduk atau penampungan air
Bekas galian tambang biasanya selalu menghasilkan lubang-lubang besar dan dalam. Hal ini bila memungkinkan dapat dimanfaatkan sebagai tempat penampungan air ataupun waduk yang bisa menampung air dalam jumlah yang sangat besar. Dengan adanya waduk, maka berbagai aktivitas yang memiliki nilai tambah dapat dilakukan. Waduk bisa digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air, tempat budidaya ikan atau tambak dan juga tempat rekreasi atau pariwisata. Air waduk bisa digunakan sebagai bahan baku oleh untuk usaha air bersih, pengolahan air minum dalam kemasan ataupun untuk mengairi lahan dan sawah yang ada disekitarnya. Â Â
- Lahan Perkebunan
Di bekas daerah pertambangan dapat dijadikan lahan perkebunan sehingga menjadi produktif. Tanaman atau tumbuhan yang dipilih adalah yang bisa menguatkan tanah namun pada saatnya nanti bisa bernilai ekonomis. Jadi selain lahan bekas tambang menjadi berangsur pulih karena adanya vegetasi, pada saatnya nanti akan memberikan penghasilan kepada masyarakat sekitar. Tumbuhan yang bisa di tanam di lahan bekas tambang antara lain lada, akasia, sawit, jambu, kelapa, dan beberapa lagi lainnya.
- Pemukiman baru
Daerah pertambangan dibangun sudah satu paket dengan perumahan untuk pekerja tambang. Saat tambang sudah tidak lagi produktif, bekas daerah tambang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan tempat pemukiman baru. Hal ini bisa dilakukan relatif mudah karena tinggal mengembangkan apa yang sudah ada dengan penyesuaian yang diperlukan. Tidak perlu lagi membuka lahan mulai dari nol.
- Tempat Olahraga
Lahan-lahan bekas di daerah pertambangan yang relatif luas dapat dijadikan sarana olahraga seperti lapangan golf. Hal ini bisa memberikan nilai tambah ekonomis yang menjanjikan bagi daerah dan masyakarat setempat.
Koordinasi dengan Pihak-Pihak Terkait
Pemanfaatan bekas lahan tambang harus diperhitungkan dengan matang. Oleh sebab itu harus dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan berbagai pihak terkait. Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah harus intens dan aktif berperan serta. Selain karena untuk memenuhi segala ketentuan terkait hukum dan legal formal, juga agar dapat dilihat dengan kesesuaian tata ruang masing-masing daerah.
Selain pemerintah, juga perlu melibatkan lembaga penelitian dan atau perguruan tinggi. Kerjasama dengan perguruan tinggi dapat sangat berguna karena biasanya perguruan tinggi telah memiliki kajian komprehensif terkait pertambangan termasuk bagaimana memanfaatkan lahan bekas tambang secara optimal. Keterlibatan perguruan tinggi juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat karena dipandang tidak memiliki kepentingan komersil terkait pemanfaatkan lahan bekas tambang. Â
Pelaksanaan reklamasi juga harus memperhatikan masyarakat sekitar. Masyarakat harus dilibatkan agar reklamasi lahan bekas tambang dapat optimal bermanfaat bagi masyarakat. Reklamasi harus memperhatikan berbagai aspek dari masyarakat baik sosial, ekonomi, budaya maupun politik. Dengan adanya keterlibatan dari masyarakat maka akan menumbuhkan kepedulian masyarakat. Kepedulian ini akan memudahkan proses reklamasi dan atau pemanfaatan secara optimal daerah atau lahan bekas tambang.
Manfaat berkesinambungan pertambangan berwawasan lingkungan
Pertambangan mau tidak mau akan memberikan pengaruh yang kurang baik pada alam dan lingkungan. Oleh karena itu, dalam seluruh proses pertambangan sejak perencanaan, ekplorasi, eksplotasi hingga reklamasi, harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan. Semua ketentuan dari pemerintah baik pusat maupun daerah harus ditaati agar tidak terjadi hal-hal yang akan merugikan lingkungan dan masyarakat sekitar.
Penambangan hendaknya dilaksanakan dengan berwawasan lingkungan, yaitu selalu memperhatikan alam, lingkungan dan masyarakat sekitar. Dengan demikian akan memberikan hasil dan manfaat yang besar. Selain itu juga tidak signifikan merusak alam dan lingkungan yang akan mengakibatkan besarnya potensi bahaya dan ancaman pada keselamatan dan atau kesehatan baik untuk para pekerja maupun masyarakat sekitar.
Tata kelola pertambangan yang baik, yaitu yang berwawasan lingkungan, akan memberikan kebaikan dan kesejahteraan untuk semua. Hasil tambang berlimpah dan menguntungkan, serta bila telah selesai melakukan penambangan maka lahan bekas tambang akan tetap memberikan  manfaat yang berkesinambungan pada masyarakat, daerah dan negara. Hal ini berkat pelaksanaan reklamasi dengan benar dan bertanggungjawab.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H