Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mengajar Anak Berenang dengan Senang

16 November 2015   08:58 Diperbarui: 16 November 2015   11:14 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memberikan pujian dan motivasi

Setiap usahaya selalu saya puji baik dengan kata-kata, memberikan jempol, mengajak tos tangan hingga mentraktirnya. Semangat belajarnya makin meningkat kala saya memberikan peralatan renang yang relatif baik seperti kacamata renang, pelampung hingga ban dengan warna merah jambu (pink) kesukaannya (khas anak perempuan). Kadang-kadang saya agak membohonginya untuk menguji kesiapan dan keberaniannya agar mau dan bisa berenang lebih jauh dan di area yang lebih dalam. Misalnya dengan mengatakan ia masih bisa menapak di kolam walaupun kenyataannya tidak karena sudah area yang dalam, ataupun saya mundur beberapa meter dari tempat yang disepakati untuk menunggunya di area dalam agar tidak kelelep/tenggelam (terpaksa tega).

Saya juga selalu memberikan motivasi pada anak dengan cara memberikan contoh negatif yang ada di kolam renang. Misalnya dengan menunjuk orang-orang dewasa yang tidak bisa berenang namun hanya berendam atau bermain-main di kolam renang. Saya katakan mumpung masih kecil dan muda maka harus semangat dan rajin belajar berenang, jangan sampai seperti mereka yang sudah dewasa pun belum bisa berenang sehingga saat di kolam renang hanya berjalan di air, berendam dan menggunakan ban atau pelampung. Cara seperti ini selalu efektif membuat anak saya lebih semangat belajar berenang.

Belajar sambil bermain

Saat anak terlihat jenuh belajar berenang, saya mencoba menyegarkannya dengan mengajak bermain. Permainannya di kolam renang juga dan masih terkait dengan belajar berenang dan menyelam. Diantaranya yaitu mengambil benda-benda seperti koin atau jam di dasar kolam, berlomba menahan nafas di dalam air, trik mengpung di air menggunakan botol kosong, dan beberapa permainan lainnya. Setelah bermain mengusir jenuh, anak akan lebih segar dan bersemangat kembali berlatih.

Jadi belajar renang lagi

Tiba-tiba anak saya menanyakan apakah ada gaya renang lagi selain gaya dada, gaya punggung dan gaya bebas. Saya menjawab bahwa masih ada yaitu gaya kupu-kupu. Anak saya pun meminta saya mencontohkan bagaimana berenang dengan gaya kupu-kupu. Saya terkejut dengan permintaannya karena saya belum menguasai gaya kupu-kupu. Hanya pernah membaca caranya dibuku dan melihatnya di televisi/video. Memang pernah mencobanya, namun masih jauh dari dikatakan bisa.

Saya katakan terus terang bahwa belum menguasai gaya kupu-kupu, namun akan mencoba menunjukkannya. Alhamdulillah ternyata saya bisa melakukan renang gaya kupu-kupu walaupun hanya menyeberangi lebar kolam renang yang jaraknya sekitar 20 meter saja. Anak saya langsung bersemangat ingin mencobanya juga walaupun gagal karena teknik pergerakan tangan dan kaki yang sangat berbeda dari gaya renang yang telah biasa dilakukannya. Saya katakan nanti akan tiba saatnya ia belajar gaya kupu-kupu setelah menguasai gaya bebas dan punggung dengan lancar sebagaimana telah berhasil menguasai gaya dada.

Padahal saya hanya menghindar karena belum menguasai gaya kupu-kupu. Ini adalah sinyal bagi saya sendiri untuk kembali belajar gaya kupu-kupu agar bisa mencontohkan dan mengajarkannya pada anak. Jangan sampai anak saya kecewa tidak bisa belajar gaya kupu-kupu karena saya sendiri ternyata tidak bisa melakukannya.

---

Demikianlah pengalaman saya mengajar dan melatih berenang anak sendiri. Sekarang anak saya selalu menantikan hari minggu untuk belajar berenang. Bila hari sabtu, anak sudah mengingatkan bahwa keesokan harinya adalah jadwal ke kolam renang. Jangan sampai bangun kesiangan di hari minggu agar bisa sepagi mungkin sampai ke kolam renang. Berenang tiap akhir pekan menjadi sangat menyenangkan dan sekaligus sebagai ajang rekreasi bersama keluarga dan anak-anak dengan biaya yang murah dan tidak jauh dari rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun