Pabrik TMMIN Sunter I Jakarta Utara | Kompasiana.com - Satto
Sudah sejak lama, bahkan sedari kecil saya sudah mengetahui tentang Toyota. Namun pengetahuan tersebut hanya terbatas pada sebuah merk mobil yang banyak berseliweran di jalanan. Saat di perguruan tinggi, pengetahuan saya tentang Toyota bertambah karena beberapa materi kuliah seperti Manajemen, Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Manajemen memiliki sesi khusus yang membahas tentang Toyota. Ternyata Toyota adalah perusahaan otomotif terkemuka di dunia. Saya pun jadi tahu dan terpesona dengan Toyota Way. Toyota Way memberikan inspirasi dan acuan tentang bagaimana mengelola perusahaan yang berhasil dalam jangka panjang.
Saat Kompasiana mengadakan kegiatan kunjungan ke Pabrik Toyota, saya begitu bersemangat ingin mengikutinya. Syukurlah saya termasuk dari 20 Kompasianer yang dipilih. Akhirnya saya mendapatkan kesempatan untuk melihat penerapan Toyota Way langsung dari sumbernya.
Berangkat dari Bentara Budaya
Saya bergegas berangkat menggunakan Taksi menuju titik temu para peserta di Bentara Budaya, Palmerah Jakarta Barat. Di Pasar Palmerah ternyata macet sedemikian rupa. Saya putuskan keluar dari taksi dan mencari ojek, namun tak menjumpai satupun. Akhirnya saya berjalan cepat diselingi lari-lari kecil, khawatir terlambat. Setelah dua tiga kali bertanya, saya tiba di Bentara Budaya.
Rupanya masih ada beberapa Kompasianer yang belum hadir karena harus menempuh perjalanan jauh. Beberapa berasal dari kota-kota yang jauh seperti Tasikmalaya, Cianjur bahkan Bali. Hal ini menunjukkan betapa menariknya kegiatan Kompasiana kali ini sehingga mereka rela jauh-jauh datang untuk mengikutinya. Salut atas semangat mereka.
Setiap peserta mendapatkan Baju dan Topi bertuliskan Toyota yang harus langsung dipakai. Selain itu juga mendapatkan sekotak kue untuk sarapan. Setelah semua peserta datang, kami semua dikumpulkan untuk mendapatkan pengarahan dari panitia dan juga Kang Pepih Nugraha selaku COO Kompasiana yang memimpin langsung rombongan ke Pabrik Toyota. Sekitar jam sepuluh, Bus rombongan Kompasiana bertolak menuju Pabrik Toyota di Sunter Jakarta Utara.
Terpesona pada Kesan Pertama
Bus Kompasiana sampai di Pabrik Toyota Sunter Plant I mendekati jam dua belas siang. Turun dari Bus kami melihat lambang dan nama Toyota yang berkesan elegan menempel di dinding gedung. Selanjutnya kami semua beranjak menuju auditorium yang berada di lantai II. Layar monitor berisi sambutan selamat datang kepada Kompasiana telah menanti. Petugas dengan sigap dan ramah mengarahkan kami masuk ke ruang pertemuan.
Di dalam ruang pertemuan yang nyaman tersebut, kami mendapatkan beberapa penjelasan antara lain sekilas tentang Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan juga tata tertib selama kunjungan dengan lebih detil. Peserta harus selalu memakai topi, tidak boleh mengambil foto, jalan harus dijalur hijau, turun tangga harus berpegangan, tangan tidak dimasukkan di saku saat berjalan, dilarang menggunakan ponsel sambil berjalan dan beberapa hal lainnya. Kamera di ponsel para peserta pun ditutup dengan segel. Hal ini dimaksudkan untuk ketertiban dan keselamatan selama berada di lingkungan Pabrik Toyota.
Saya takjub dengan kedisiplinan yang diterapkan di TMMIN Sunter I. Begitu khas dengan kedisiplinan yang telah menjadi budaya di Jepang. Saya sampai berpikir, masyarakat Indonesia tidak perlu jauh-jauh datang ke negara lain seperti Singapura untuk melihat dan belajar mengenai kedisiplinan. Cukup berkunjung ke Pabrik TMMIN saja, lalu diadaptasikan di berbagai tempat seperti di sekolah dan kantor.
Hal lain yang membuat saya makin terkesan adalah saat dikatakan bahwa TMMIN telah mengaplikasikan paper less office. Semua bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mengenal TMMIN lebih jauh telah tersedia di internet baik melalui website resmi, facebook, instagram dan pinterest. Pantas saja tidak ada bahan-bahan cetak yang diberikan seperti acara Kompasiana lainnya yang pernah saya ikuti.
Terpesona pada Kantin Karyawan Toyota
Bertepatan dengan waktu makan siang, rombongan Kompasiana diajak untuk ikut menikmati makan siang di kantin karyawan. Setiap gedung Pabrik di TMMIN Sunter I memiliki kantin masing-masing sehingga memudahkan para karyawan untuk istirahat makan siang. Kami diajak ke Kantin yang terletak di gedung Pabrik pembuatan mesin, letaknya paling dekat karena hanya bersebelahan dengan gedung auditorium.
Kantin karyawan berada di lantai II. Kami antri beberapa saat menunggu persiapan selesai dilakukan. Saat memasuki kantin, begitu terasa suasana ruang makan yang terang dan nyaman, layaknya kantin-kantin di sekolah luar negeri yang sering saya lihat di film-film. Penerapan CBC (clean, bright, comfort) terlihat jelas.
Semua harus antri dengan tertib menunggu giliran untuk mengambil makanan yang disediakan. Saat itu menu yang tersedia adalah nasi liwet dan nasi gudeg lengkap dengan lauk pauk, sayur, kerupuk dan buah pisang. Setiap peserta mengambil makanan yang sudah ditentukan dalam nampan khusus. Selain itu di dekat meja juga sudah tersedia aneka minuman baik panas maupun dingin seperti teh, kopi, coklat dan juga air putih. Kami diberitahu bahwa waktu makan juga ditentukan sekitar 30 menit. Selesai makan, setiap orang harus mengembalikan perlengkapan makan masing-masing ke tempat yang telah ditentukan.
Saya sendiri memilih nampan yang berisi nasi liwet, sayur asem, ikan asing, oncom, tempe, tahu, ayam, daging, dua buah pisang dan kerupuk. Saya terpesona dengan paket menu makan siang yang bagi saya pribadi porsinya begitu wah. Rupanya menu makan siang di Pabrik TMMIN Sunter telah ditentukan sedemikian rupa agar mencukupi kebutuhan gizi bagi karyawannya. Pantas saja karyawan TMMIN terlihat begitu sehat dan bersemangat dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Seperti yang telah saya duga sebelumnya, saya tak mampu menyantap semua makanan yang ada di dalam nampan. Namun yang pasti makanannya begitu nikmat khususnya sayur asem yang membuat ingin tambah. Tapi sayang semua sudah dijatah, jadi harus pasrah menerimanya. Saya sempatkan juga untuk minum kopi panas sebagai persiapan agar tidak ngantuk setelah makan siang.
Terpesona Ruangan Laktasi
Setelah makan siang kami semua kembali ke gedung auditorium. Yang hendak sholat zuhur dipersilahkan menuju ke mushola yang berada tidak jauh dari ruang pertemuan. Saat menuju ruang sholat saya sempat melihat adanya ruangan yang bertuliskan ‘Ruang Laktasi’. Rupanya Pabrik TMMIN juga begitu memperhatikan karyawannya yang merupakan Ibu menyusui, sehingga menyedikan tempat khusus agar bisa memeras ASI dan menyimpannya untuk diberikan kepada bayinya saat pulang ke rumah. Pabrik TMMIN merupakan tempat kerja yang mendukung Ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya.
Terpesona Pabrik Engine Production Division
Saat yang ditunggu akhirnya tiba. Kami semua diajak untuk melihat langsung proses pekerjaan di Pabrik TMMIN Sunter I. Sebelumnya setiap peserta diberikan alat penerima suara yang dikenakan di telinga. Hal ini dimaksudkan agar penjelasan yang diberikan nanti dapat dapat didengar dengan jelas, tidak terhalang suara mesin yang sedang beroperasi.
Pertama kali kami diajak meninjau ke Pabrik Engine Production Division di gedung tempat kami makan siang tadi. Sebelum memulai perjalanan mengelilingi Pabrik, para Kompasianer berfoto bersama lengkap dengan spanduk yang dibawa. Setelah di foto dengan beberapa posisi dan ekspresi, petualangan pun dimulai.
Saya begitu terpesona dengan para karyawan TMMIN melakukan pekerjaannya. Mereka terlihat begitu menguasai pekerjaannya. Setiap pekerja sibuk menyelesaikan tugasnya tanpa berbicara. Bila ada permasalahan pada suatu pekerjaan yang membutuhkan bantuan, maka akan terdengar bunyi khusus. Akan datang tim Andon untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.
Dalam melaksanakan pekerjaan, juga selalu dipikirkan perbaikan yang berkesinambungan. Apabila ada proses yang perlu diubah atau diperbaiki yang memberikan hasil yang lebih baik, maka akan diakomodasi dan segera diwujudkan. Hasilnya, pekerjaan pun dapat dilaksanakan dengan lebih baik lagi. Selain itu Pabrik TMMIN juga melibatkan teknologi robot yang makin memudahkan penyelesaian pekerjaan.
Toyota yang kini merupakan perusahaan terkemuka di dunia di bidang otomotif memiliki keunggulan operasional tersendiri dibandingkan perusahaan lainnya. Inovasi terus menerus dilakukan untuk mempercepat proses produksi sehingga menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dengan biaya yang terjangkau. Keunggulan operasional tersebut adalah berkat penerapan metode just in time dan jidoka.
Hal ini merupakan turunan dari apa yang disebut sebagai “Toyota Way”. Toyota Way terdiri dari dua pilar yang menciptakan lima nilai yang berkontribusi penting dalam menumbuhkan budaya perusahaan. Pilar pertama adalah peningkatan berkelanjutan (continuous improvement), yaitu keinginan untuk terus meningkatkan diri dengan menciptakan berbagai ide yang mendukung operasional perusahaan menjadi lebih efisien dalam rangka menghasilkan produk dan pelayanan yang berkualitas. Hal ini menghasilkan tiga nilai yaitu challenge (tantangan berdasarkan filosofi jangka panjang); kaizen (pembelajaran terus menerus dengan melihat masa depan); dan genchi genbutsu (melihat realita untuk lebih memahami situasi dengan benar).
Pilar kedua, adalah “respect for people” yaitu rasa hormat terhadap orang lain. Kesuksesan berasal dari kombinasi usaha individu dan teamwork yang baik. Respect for people menumbuhkan dua nilai yaitu respect dan teamwork. Hal ini menghasilkan Toyota Production System (TPS) yang diterapkan oleh Pabrik Toyota di seluruh dunia yang terdiri dari Philosopy, Process, People/Partners dan Problem Solving (4P). Dengan demikian setiap lini selain bertanggung jawab pada tugasnya masing-masing, juga saling bekerja sama agar dapat menghasilkan produksi yang berkualitas tanpa cacat.
Selain itu TPS juga meningkatkan efiensi produksi dengan mengurangi hal-hal yang dianggap tidak penting yaitu muda, mura, dan muri. Muda artinya pemborosan, sedangkan Mura berarti tidak teratur dan Muri adalah beban yang berlebihan/overload. Ketiga aspek tersebut harus diminimalisasi dalam perusahaan khususnya pada level operator.
Sistem operasi di Pabrik Toyota TMMIN ini berhasil mengantarkan pada pencapaian Gold Achievement. Hal ini menunjukkan keberhasilan yang dicapai baik secara kuantitas maupun kualitas. Dengan capaian tersebut, Toyota Indonesia dapat memenuhi permintaan dari berbagai negara di dunia. Jadi tidaklah mengherankan jika Toyota secara global berhasil menjadi produsen mobil terbesar di dunia.
Hal lain yang membuat saya takjub di Pabrik TMMIN yaitu terdapat tempat istirahat yang nyaman bagi karyawan tidak jauh dari tempatnya bekerja. Tempat istirahat tersebut bernuansa alami layaknya berada di taman lengkap dengan air mancurnya. Hal ini tentu saja membuat betah para karyawan selama berada di dalam pabrik sehingga mereka akan cepat pulih dan bersemangat dalam bekerja.
Terpesona Pabrik Component export and Vanning division
Pabrik berikutnya yang kami kunjungi adalah Component export and Vanning division. Karena letaknya yang lumayan jauh, maka untuk menghemat waktu rombongan diantar menggunakan bus. Di Pabrik ini kami mendapatkan penjelasan mengenai proses pengemasan dan pengiriman produk-produk yang dibuat oleh bagian produksi.
Rupanya dari pabrik ini TMMIN Sunter I partnya dikirimkan Pabrik TMMIN di Karawang untuk dirakit menjadi mobil utuh. Selain itu juga langsung mengekspor part ke berbagai negara di Asia, Eropa dan Amerika Selatan. Saat ini Toyota Indonesia telah mengekspor ke lebih dari 70 negara di kawasan Asia-Pasifik, Amerika Latin, Karibia, Timur Tengah, dan Afrika. Hal ini tentu saja berdampak positif bagi neraca perdagangan Indonesia.
Dalam melaksanakan pekerjaannya, Pabrik ini menerapkan prinsip yang sama dengan Pabrik produksi. Perbaikan berkelanjutan juga dilakukan berdasarkan ide-ide yang diusulkan oleh karyawannya. Ide-ide tersebut kemudian dibicarakan untuk diwujudkan menjadi cara kerja baru yang lebih efisien dan berkualitas. Selain itu suasana di dalam pabrik juga sama yaitu lapang, nyaman dan sirkulasi udara yang sangat baik. Terdapat tempat-tempat istirahat yang nyaman untuk para pekerja.
Terpesona Pelajaran Berharga dari Para Narasumber
Setelah selesai berkeliling di Pabrik TMMIN, sekitar jam tiga sore kami kembali lagi ke ruang auditorium untuk mengikuti acara selanjutnya. Kali ini acara berlangsung dengan dipandu oleh MC yang juga adalah karyawan TMMIN. Acara ini berupa penjelasan lebih lanjut terkait TMMIN yang dipresentasikan oleh Para Pejabat TMMIN dan materi terkait bagaimana menulis dengan baik. Diacara ini saya kembali terpesona dengan berbagai ilmu dan penjelasan yang diberikan oleh para narasumber.
Para pejabat TMMIN dengan gamblang menjelaskan mengenai seluk beluk TMMIN mulai dari sejarah, bagaimana proses manufaktur yang dilaksanakan, produk yang dihasilkan, prestasi yang dicapai hingga pengembangan sumber daya manusia. Juga ditayangkan video bagaimana Pabrik-pabrik TMMIN dalam memproduksi mobil-mobil yang berkualitas seperti Toyota Fortuner, Etios, Yaris dan Vios.
Sesi berikutnya adalah pelajaran menulis dari Bapak Banu Asto yang merupakan wartawan senior Kompas. Banu Asto menekankan pentingnya wawasan dan pengetahuan yang luas bagi mereka yang ingin menulis. Dengan wawasan dan ilmu pengetahuan, seorang penulis tinggal menentukan pilihan ingin menulis dari sudut pandang yang mana. Disarankan juga untuk membaca novel guna memperluas perbendaharaan kata dan bagaimana menentukan alur cerita. Selain itu juga Banu Asto menasehati agar hati-hati dalam menulis agar saat dipublikasikan tidak terjadi hal-hal yang merugikan si penulis seperti adanya kriminalisasi.
Terpesona Dengan Fasilitas Olahraga TMMIN Sunter I
Tibalah kegiatan terakhir dalam rangkaian kunjungan Kompasiana ke Pabrik TMMIN Sunter I yaitu pertandingan futsal antara Tim dari Kompasiana melawan Tim TMMIN. Menggunakan Bus kami tiba di tempat semacam sport center TMMIN. Sport center tersebut begitu luas dengan beberapa arena olahraga. Selain itu juga terdapat masjid yang besar. Dengan fasilitas olahraga yang lengkap tersebut pantas saja karyawan TMMIN terlihat sehat, bugar dan bersemangat. Kenyamanan dalam bekerja dan kelengkapan fasilitas pendukungnya membuat TMMIN dapat beroperasi optimal untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas.
--
Pertandingan futsal berlangsung dalam suasana persahabatan. Selesai sudah rangkaian kegiatan Kompasiana mengunjungi Pabrik TMMIN Sunter I. Selepas melaksanakan sholat magrib, rombongan Kompasiana pamit pulang. Hari ini akan menjadi episode kehidupan yang penuh kenangan dan bermanfaat bagi kami semua. Terimakasih tak terhingga kepada Kompasiana dan Toyota Motor Manufaktur Indonesia yang sudah berkenan memberikan kesempatan yang langka dan berharga pada kami semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H