Saya sendiri memilih nampan yang berisi nasi liwet, sayur asem, ikan asing, oncom, tempe, tahu, ayam, daging, dua buah pisang dan kerupuk. Saya terpesona dengan paket menu makan siang yang bagi saya pribadi porsinya begitu wah. Rupanya menu makan siang di Pabrik TMMIN Sunter telah ditentukan sedemikian rupa agar mencukupi kebutuhan gizi bagi karyawannya. Pantas saja karyawan TMMIN terlihat begitu sehat dan bersemangat dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Seperti yang telah saya duga sebelumnya, saya tak mampu menyantap semua makanan yang ada di dalam nampan. Namun yang pasti makanannya begitu nikmat khususnya sayur asem yang membuat ingin tambah. Tapi sayang semua sudah dijatah, jadi harus pasrah menerimanya. Saya sempatkan juga untuk minum kopi panas sebagai persiapan agar tidak ngantuk setelah makan siang.
Â
Terpesona Ruangan Laktasi
Setelah makan siang kami semua kembali ke gedung auditorium. Yang hendak sholat zuhur dipersilahkan menuju ke mushola yang berada tidak jauh dari ruang pertemuan. Saat menuju ruang sholat saya sempat melihat adanya ruangan yang bertuliskan ‘Ruang Laktasi’. Rupanya Pabrik TMMIN juga begitu memperhatikan karyawannya yang merupakan Ibu menyusui, sehingga menyedikan tempat khusus agar bisa memeras ASI dan menyimpannya untuk diberikan kepada bayinya saat pulang ke rumah. Pabrik TMMIN merupakan tempat kerja yang mendukung Ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya. Â
Terpesona Pabrik Engine Production Division
Saat yang ditunggu akhirnya tiba. Kami semua diajak untuk melihat langsung proses pekerjaan di Pabrik TMMIN Sunter I. Sebelumnya setiap peserta diberikan alat penerima suara yang dikenakan di telinga. Hal ini dimaksudkan agar penjelasan yang diberikan nanti dapat dapat didengar dengan jelas, tidak terhalang suara mesin yang sedang beroperasi.
Pertama kali kami diajak meninjau ke Pabrik Engine Production Division di gedung tempat kami makan siang tadi. Sebelum memulai perjalanan mengelilingi Pabrik, para Kompasianer berfoto bersama lengkap dengan spanduk yang dibawa. Setelah di foto dengan beberapa posisi dan ekspresi, petualangan pun dimulai.
Â