Terpesona pada Kesan Pertama
Bus Kompasiana sampai di Pabrik Toyota Sunter Plant I mendekati jam dua belas siang. Turun dari Bus kami melihat lambang dan nama Toyota yang berkesan elegan menempel di dinding gedung. Selanjutnya kami semua beranjak menuju auditorium yang berada di lantai II. Layar monitor berisi sambutan selamat datang kepada Kompasiana telah menanti. Petugas dengan sigap dan ramah mengarahkan kami masuk ke ruang pertemuan.
Di dalam ruang pertemuan yang nyaman tersebut, kami mendapatkan beberapa penjelasan antara lain sekilas tentang Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan juga tata tertib selama kunjungan dengan lebih detil. Peserta harus selalu memakai topi, tidak boleh mengambil foto, jalan harus dijalur hijau, turun tangga harus berpegangan, tangan tidak dimasukkan di saku saat berjalan, dilarang menggunakan ponsel sambil berjalan dan beberapa hal lainnya. Kamera di ponsel para peserta pun ditutup dengan segel. Hal ini dimaksudkan untuk ketertiban dan keselamatan selama berada di lingkungan Pabrik Toyota.
Saya takjub dengan kedisiplinan yang diterapkan di TMMIN Sunter I. Begitu khas dengan kedisiplinan yang telah menjadi budaya di Jepang. Saya sampai berpikir, masyarakat Indonesia tidak perlu jauh-jauh datang ke negara lain seperti Singapura untuk melihat dan belajar mengenai kedisiplinan. Cukup berkunjung ke Pabrik TMMIN saja, lalu diadaptasikan di berbagai tempat seperti di sekolah dan kantor.
Hal lain yang membuat saya makin terkesan adalah saat dikatakan bahwa TMMIN telah mengaplikasikan paper less office. Semua bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mengenal TMMIN lebih jauh telah tersedia di internet baik melalui website resmi, facebook, instagram dan pinterest. Pantas saja tidak ada bahan-bahan cetak yang diberikan seperti acara Kompasiana lainnya yang pernah saya ikuti.
Terpesona pada Kantin Karyawan Toyota
Bertepatan dengan waktu makan siang, rombongan Kompasiana diajak untuk ikut menikmati makan siang di kantin karyawan. Setiap gedung Pabrik di TMMIN Sunter I memiliki kantin masing-masing sehingga memudahkan para karyawan untuk istirahat makan siang. Kami diajak ke Kantin yang terletak di gedung Pabrik pembuatan mesin, letaknya paling dekat karena hanya bersebelahan dengan gedung auditorium.
Kantin karyawan berada di lantai II. Kami antri beberapa saat menunggu persiapan selesai dilakukan. Saat memasuki kantin, begitu terasa suasana ruang makan yang terang dan nyaman, layaknya kantin-kantin di sekolah luar negeri yang sering saya lihat di film-film. Penerapan CBC (clean, bright, comfort) terlihat jelas.
Semua harus antri dengan tertib menunggu giliran untuk mengambil makanan yang disediakan. Saat itu menu yang tersedia adalah nasi liwet dan nasi gudeg lengkap dengan lauk pauk, sayur, kerupuk dan buah pisang. Setiap peserta mengambil makanan yang sudah ditentukan dalam nampan khusus. Selain itu di dekat meja juga sudah tersedia aneka minuman baik panas maupun dingin seperti teh, kopi, coklat dan juga air putih. Kami diberitahu bahwa waktu makan juga ditentukan sekitar 30 menit. Selesai makan, setiap orang harus mengembalikan perlengkapan makan masing-masing ke tempat yang telah ditentukan.