Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melalui integrasi antar mata pelajaran menjadi langkah tranformatif yang dapat meningkatkan relevansi pendidikan vokasional dengan kebutuhan dunia kerja. Integrasi ini memungkinkan pembelajaran yang holistik, terpadu, dan kontekstual untuk mempersiapkan peserta didik dengan keterampilan yang adaptif, kreatif dan mampu berkontribusi secara signifikan dalam masyarakat dan dunia kerja yang terus berubah.
Kurikulum Merdeka memberikan SMK lebih banyak kewenangan untuk mengadaptasi kurikulum mereka sesuai dengan kebutuhan lokal, industri, dan peserta didik. Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan menengah dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja. Pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan, dari pada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Â
Kurikulum merdeka diharapkan dapat memenuhi tujuan tersebut dengan memberikan keleluasaan bagi SMK untuk mengembangkan kurikulum yang berorientasi pada keterampilan dan kompetensi kerja.
PP Nomor 32 Tahun 2013 menyebutkan bahwa SMK wajib melaksanakan kurikulum yang dikembangkan oleh Kemendikbudristek. Namun, dalam hal tertentu, SMK dapat mengembangkan kurikulum sendiri dengan mengacu pada kurikulum yang dikembangkan oleh Kemendikbudristek.Â
Berdasarkan landasan hukum tersebut, SMK dapat mengembangkan kurikulum merdeka yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik daerah. SMK dapat lebih fleksibel dalam merancang program pembelajaran yang relevan, berfokus pada penguasaan keahlian yang dibutuhkan di dunia nyata.Â
Hal ini tidak hanya memberikan peserta didik peluang untuk mendapatkan pendidikan yang lebih sesuai dengan minat dan bakat mereka, tetapi juga memastikan bahwa mereka lebih siap untuk bersaing di pasar kerja.
Salah satu bentuk pengembangan penerapan Kurikulum Merdeka di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih holistik dan relevan dengan dunia kerja.Â
Hal ini dapat terapkan melalui tema-tema pembelajaran, proyek pembelajaran (project based learning) atau pembelajaran berbasis masalah (problem based learning).Â
Tema pembelajaran dapat berupa isu-isu aktual yang terjadi di masyarakat, atau permasalahan yang dihadapi oleh dunia kerja. Dengan menggunakan tema-tema pembelajaran, peserta didik dapat belajar berbagai mata pelajaran secara bersamaan, namun tetap dalam konteks yang koheren.
Misalnya, tema pembelajaran tentang "pelestarian lingkungan" dapat mengintegrasikan mata pelajaran matematika, sains, dan bahasa Indonesia. Pada tema ini, peserta didik dapat belajar tentang konsep-konsep matematika yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan, seperti perhitungan luas dan volume lahan yang perlu dilindungi, atau perhitungan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan pelestarian lingkungan.Â