Mohon tunggu...
Mohammad Amir
Mohammad Amir Mohon Tunggu... -

Jamaah Maiyah.Kuliah di Universitas Maiyah Nusantara.Sedang menekuni pekerjaan sebagai karyawan di pabrik ban Dunlop

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Modus "Licik" Sang Pencuri

17 Agustus 2016   00:53 Diperbarui: 17 Agustus 2016   01:05 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Penulis merasa resah terhadap fenomena-fenomena penipuan apapun modusnya yang targetnya adalah masyarakat.Bahkan tidak jarang,orang kecil yang perekonomiannya susah juga menjadi target mereka.Semoga dengan esai ini,kita semakin waspada dan mengerti bahwa modus penipuan memang ada dan mengancam diri kita ataupun keluarga kita.

1.Modus lewat Media Sosial,SMS dan telepon

Istilah mama minta pulsa ataupun telepon nyasar yang mengaku saudara kita kemudian mengabarkan saudara kita kecelakaan ataupun tertangkap polisi dan minta tebusan,kita harus mewaspadainya.Cara menangkal modus ini adalah memastikan nomer saudara dan keluarga dengan benar dan jika ada nomer baru kita wajib berhati-hati dan waspada.Meskipun mengaku bahkan pura-pura menangis,kita wajib menolak panggilan yang berasal dari nomer nyasar.

Menamai nomer saudara dan teman itu harus jika kita ingin terhindar dari modus ini.Intinya jika ada SMS ataupun telepon dari nomer aneh yang tidak ada di kontak kita,hapus saja sms itu dan tutup saja telepon itu. 

Permasalahannya adalah jika kita percaya dan kita mau mengikuti kemauan penipu itu karena modusnya lihai,membuat kita sohk pada detik-detik awal merupakan senjata mereka. Jangan mempercayai sms dan telepon dengan nomer yang tanpa nama, jika kita merasa percaya kita wajib bertanya ke polisi secara langsung.Jangan menghubungi via telepon karena mereka juga menyiapkan nomer polisi palsu.

2.Modus hadiah dengan mengaku menawarkan barang yang promo di moll,pasar ataupun supermarket terdekat

Jika tiba-tiba ada sales atau orang yang menawarkan kupon berhadiah dan kita disuruh menggosok ataupun mencocokan angka kupon itu,maka itu adalah modus.Jika kita mempercayai bahwa kita dapat kupon berhadiah maka kita digiring ke suatu ruangan dan kita ditawarkan untuk memilih barang yang kita dapat. Bisa computer,kompor gas,ponsel dan barang penting lainnya.

Mereka mengatakan bahwa harga dari barang itu akan dipotong beberapa persen.Yang intinya mereka ingin membuat kita percaya bahwa kita membeli barang itu dengan harga yang murah.Padahal sebenarnya harga yang sudah dipotong berapa persen,harga itulah sebenarnya di pasaran.

Menangkal akan modus hal ini adalah kita wajib mengecek harga barang itu via internet dan jangan percaya dengan omongan mereka yang mengatakan bahwa harganya lebih murah daripada di pasaran. Meskipun mereka memakai sumpah segala.Kita cek dan teliti harga di internet,kita cocokan harganya.Maka kita akan sadar bahwa mereka hendak menipu kita.Jangan mudah percaya dengan undian berhadiah ataupun kupon berhadiah,kita harus hati-hati.Dan jika sekiranya fikiran kita mempercayai akan hal itu kita wajib berkonsultasi ke polisi secara langsung.Karena polisi biasanya sudah paham akan modus-modus yang berkembang di masyarakat.

3.Modus Sok Kenal sok Deket

Korban dari modus SKSD kebanyakan adalah perantau.Mereka berpura-pura kenal sama kita,mengaku sedaerah,berbahasa mirip sama kita.Intinya mereka bertujuan supaya kita mempercayai bahwa mereka benar-benar orang sedaerah atau dekat sama kita.Pencuriannyapun tidak langsung seketika,mereka menunggu kelengahan kita.Bahkan ada yang berbulan-bulan baru akhirnya mereka mencuri.

Bagi para perantau ini sangat penting.Jangan mempercayai dan membiarkan orang lain yang diluar teman kita (teman yang sudah benar-benar kita percayai ataupun teman seperjuangan di perantauan) bisa masuk seenaknya ke kontrakan kita ataupun rumah kita.Meskipun ia mengaku sedaerah bahkan bahasanya sama,kita wajib menolak.Apalagi jika orang itu kita baru kenal di jalan atau di perantauan. Tetapi kebanyakan kita sebagai kaum perantau memang sangat kuat persahabatannya dengan orang sedaerah karena mungkin seperti keluarga. 

Tetapi jika kita kenalnya baru saja alias teman yang ketemu di jalan.Kita wajib waspada dan berhati-hati.Jika kita ragu-ragu akan orang yang baru kita kenal,maka mengacuhkannyapun dalam konteks ini tidaklah masalah.jangan membiarkan orang yang baru dikenal seenaknya saja meminjam barang kita ataupun berkeliaran di kontrakan atau rumah kita.Bisa jadi mereka sedang mencari celah kelengahan kita untuk kemudian mereka mengambil barang kita.

4.Modus Via ATM

Ini paling berbahaya karena bisa-bisa uang kita ludes semua sebab kita terkena modus semacam ini.Jika kita menemukan amplop kosong yang berisi cek dan juga pin atm,kita wajib membuangnya.Karena secara nalar mana ada orang yang begitu lalai dengan cek dan duit.Apalagi nomer pin atm itu kan privasi,jadi jika menemukan hal semacam ini,kita langsung buang saja.

Bahaya yang terjadi jika kita membuka dan mempercayai isi akan amplop itu, kita seperti terkena ilmu gendam dan kita akan dituntun menuju atm untuk kemudian mentransfer uang kita ke rekening maling itu.Ada lagi yang modus minta tolong di atm,jika ada orangtua atau bocah yang meminta tolong sama kita untuk mentransfer atau meminta tolong bagaimana caranya mentransfer maka untuk hal semacam ini,langkah yang paling bijak adalah meminta orangtua itu ataupun bocah itu untuk meminta tolong saja ke satpam yang berjaga.

Karena tugas satpam di atm memang ada untuk mengajari atau menolong orang saat di ATM.Karena sudah banyak yang terjadi bahwa ilmu gendam ataupun hipnotis digunakan di ATM.Intinya menolong orang memang baik tetapi jika kita ingin lebih hati-hati maka mengalihkan ke satpam,penulis mengira ini adalah cara yang paling bijak.

5.Modus kehabisan Ongkos

Jika ada seseorang entah itu nenek-nenek,kakek-kakek,bocah ataupun siapa saja yang mengeluh kepada kita bahwa ia kehabisan ongkos dan meminta kita untuk memberikan uang seikhlasnya untuk modal pulang,maka bisa jadi ini adalah modus.Dengan jurus supaya korban merasa iba,ia akan berusaha supaya korban menolongnya.Jika kita menemukan hal ini baik di jalan ataupun dimana saja, langkah yang tepat bukanlah memberikan uang karena jika kita fikirkan secara matang,orang yang kehabisan ongkos pasti juga butuh makan dan minum itu artinya uang yang kita berikan tidak akan menyelesaikan masalah itu.

Cara untuk menghindari hal semacam ini adalah supaya kita menunjukan ke orang itu ke polisi karena polisi nyatanya juga bertugas menolong orang yang tersesat untuk kemudian polisi mengembalikan orang yang tersesat ke keluarganya.Karena dengan hal semacam ini,orang yang kehabisan ongkos untuk pulang pasti akhirnya bisa pulang jika benar-benar orang itu kehabisan ongkos tetapi jika kita ragu-ragu menolak untuk menolong secara halus juga tindakan yang tidak salah.Kita bicara baik-baik bahwa kita tidak bisa menolong ataupun memberikannya ongkos.

6.Modus Penjambretan dan Pembegalan

Ini merupakan modus yang mengerikan karena nyawa kita taruhannya.Kita harus waspada jika kita berkendara motor ataupun mobil di jalanan apalagi jalan yang sepi.Saran dari penulis,jika kita berkendara malam-malam janganlah sendirian.Kita harus mencari partner dalam berkendara,minimal 2 kendaraan sukur-sukur lebih banyak lebih bagus.

Masih banyak modus-modus pencurian yang marak terjadi,penulis hanya menuliskan sampai disini saja,semoga menjadi bahan pembelajaran supaya kita lebih berhati-hati dan waspada karena kejahatan tidak hanya karena niat pelaku semata tetapi juga karena ada kesempatan jadi WASPADALAH… WASPADALAH…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun