Hidup adalah rutinitas yang dilakukan setiap hari, bagi yang hidup di kota rutinitas dimulai dari bangun dipagi hari selanjutnya berbenah yang perlu dibenahi, sarapan lalu kerja sampai sore bahkan malam selanjtnya pulang ke rumah, berkumpul dengan keluarga, istirahat dan tidur.
Ibu mendidik anak dengan cara sederhana (sumber.hipwee.com)
Kehidupan berputar terus dari hari kehari, bulan ke bulan dan tahun tahun dan yang kita lakukan itu-itu saja kerja, makan, rutinitas lainnya, ibadah dan seterusnya membuat kita bosan.
Belum lagi bicara tentang kebutuhan hidup yang semakin berat membebani kepala rumah tangga untuk mencukupi kebutuhan keluargannya.
Harga-harga kebutuhan hidup makin naik dan terus naik sementara penghasilan tidak banyak bertambah itu-itu saja dengan jungkir balikpun bekerja segala kebutuhan tidak tercukupi dengan baik. Itulah realita kehidupan dari hampir mayoritas masyarakat Indonesia pada umumnya. Dimanan peran Pemerintah yang harusnya membuat rakyat sejahtera tanpa kekurangan apapun.Â
pinterest.com/safeerbandali/
Seharusnya dalam kehidupan normal masyarakat secara umum lebih banyak sejahtera dari pada PNS yang kerjanya mengurus kebutuhan masyarakat. Tapi di Negara kita malah sebaliknya yang sejahtera pengelolanya sementara yang dikelola yang notabene yang punya duit dan kekuasaan terhadap duit negara malah menderita dimana letak Sila 5 Kemanusiaaan yang adil dan beradab dan pasal 33 UUD 45, seluruj kekayaan negara dipergunakan sebesar-besarnya untuk keaejahteraan rakyat. Ada yang salah didalam pengelolaan keuangan Negara baik Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota selama ini?.
Mana enak tinggal di kota atau di desa?.
Nah ini pertanyaan yang menarik, pertanyaannya mudah dan menjawabnya bisa mudah dan bisa sulit.
Aku cinta Indonesia (sumber.chapter3.com)
Jadi hidup itu adalah pilihan atau keadaaan? Kan sulit juga dijawab, karena kadang kita pilihan hidup mau di desa akan tetapi karena keadaan kita harus migrasi ke kota untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Banyak yang berhasil akan tetapi juga banyak yang gagal hidup paspasan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Pilihan hidup memang terkadang amat sulit, juga pilihan-pilihan yang lain kareba setiap pilihan ada konsekuensinya.
Apakah kita sudah menilai diri kita dengan pilihan-pilihan hidup yang kita pilih sebagai contoh:
1. Memilih pendidikan
2. Memilih pekerjaan
3. Memilih Istri/suami
Lihat Filsafat Selengkapnya