Mohon tunggu...
Amir Mahmud
Amir Mahmud Mohon Tunggu... Administrasi - Hitam manis

Menulis melatih emajinasi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Stres Memikirkan Hidup yang Tak Kunjung Usai

29 Agustus 2018   13:02 Diperbarui: 29 Agustus 2018   13:16 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendidik adalah sekedar berbagi pengalaman (sumber.hipwee.com)

4. Memilih pendidikan anak

5. Dll yang telah dipilih dalam hidup ini.

Lompat di sungai (sumber.hipwee.com)
Lompat di sungai (sumber.hipwee.com)
Pertanyaannya pilihan-pilihan yang kita pilih berhasil atau tidak, atau setelah berhasil membawa kebahagiaan tidak atau sebaliknya setelah pilihan gagal membawa kesengsasaran atau kebahagian, itu semua sulit kita jawab karena semua adalah rahasia Allah. 

Setiap pilihan gagal atau berhasil, baik atau buruk ada rahasia Allah yang terkandung didalamnya. Kita selaku manusia menjalani dan mensyukuri apa yang sudah kita peroleh dan bukan mengutuk hal buruk apa yang sudah kita dapat dan bersyukur apa bila hal baik yang kita dapat.

Bermain tembak tembak di sungai (sumber.hipwee.com)
Bermain tembak tembak di sungai (sumber.hipwee.com)
Jadi kalau kita balik, seperti apa? Kan sulit juga kita jawab, jadi sebaik-baiknya orang adalah yang bersyukur baik dalam hal yang buruk atau dalam hal baik semua punya hikmah dan rahasia Allah didalamya.
Hidup masa kecil rasanya lebih bahagia dari pada masa tua (sumber.hipwee.com)
Hidup masa kecil rasanya lebih bahagia dari pada masa tua (sumber.hipwee.com)
Tulisan ini muncul begitu saja tanpa dikonsep dan direncanakan sebelumnya, tapi muncul akibat stres memikirkan kehidupan yang semakin berat dan belum tahu arti hidup yang sesungguhnya, bagi kompasianer yang embaca mungkin bisa memberi masukan-masukan kearah mencerahkan agar penataan hidup ini bisa lebih baik ada keseimbangan hidup didunia dan kehidupan diakhirat. Jangan ada pemikiran seperti apa aku hidup di dunia aja susah apalagi di akhirat.
Menombak burung (sumber.hipwee.com)
Menombak burung (sumber.hipwee.com)
Mohon maaf kalau tidak beraturan karena memang tulisan ini tidak ditata dan direncanakan hanya keluar dari otak yang lagi galau, mudah-mudahan bermanfaat.

Wassalam 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun