Kejujuran pada Pemilu

Kejujuran adalah suatu akhlak yang dibutuhkan dalam kehidupan sosial manusia, karena banyak manusia yang sudah melupakan atau menganggap Kejujuran itu tidak penting. Dengan banyaknya kebohongan yang sering terjadi, termasuk di sekitar kita, maka dari itu kita sebagai orang yang mampu mengatasi hal tersebut, harus memperbanyak kejujuran. Dengan begitu, kita dapat meminimalisir kebohongan yang melanda Negara kita.

Nah... Karena sudah dekat dengan Pemilu, biasanya banyak tuh yang menyebarkan poster atau spanduk untuk kampanye. Karena itu kita sebagai warga Indonesia yang paham literasi, harusnya bisa memilah mana yang benar dan mana yang salah. Termasuk bisa melihat calon mana yang benar-benar jujur dan calon mana yang terlihat bohongnya.

JIkalau bahas soal Pemilu, pasti bahas soal bagi-bagi sembako dong. Biasanya calon-calon pemerintah banyak yang bagi sembako tuh, dan juga mereka menyuruh untuk memilih nama mereka saat Pemilu. Boleh saja kita memilih mereka dalam Pemilu, tapi sebaiknya pilihlah dengan bijak. Jikalau calon tersebut memang sesuai dengan kita, maka bisa kita pilih. Tetapi jika tidak sesuai dengan kita, kita bisa memilih yang lain. Jangan karena sembako tadi, kita jadi memilih calon tersebut.

Biasanya calon pemerintah itu akan kampanye ke banyak orang, dengan melakukan berbagai kegiatan sosial serta membagikan semacam poster propaganda. Disitu kita harus pandai memilah dengan benar, mana yang benar-benar membantu atau hanya sekedar pencitraan belaka. Karena memang banyak oknum yang kampanye dengan cara tersebut. Bukan dari calonnya, tapi dari para pendukungnya.

Jikalau kita mengambil contoh dari ayat Al-Qur'an, sebenarnya ada disebutkan tentang kebaikan yang terdapat dalam surat Ali-Imran ayat 159. Bunyi surat Ali Imran ayat 159 adalah sebagai berikut:

fa bim ramatim minallhi linta lahum, walau kunta faan galal-qalbi lanfa min aulika fa'fu 'an-hum wastagfir lahum wa sywir-hum fil-amr, fa i 'azamta fa tawakkal 'alallh, innallha yuibbul-mutawakkiln

Artinya: "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya."

Setelah kita membaca ayat tersebut, kita mengetahui bahwa kampanye dengan kegiatan sosial tidak masalah, justru begitu tidak apa-apa. Karena dengan melakukan kegiatan sosial, juga mampu mempererat tali silaturahmi sesama manusia. Tapi kebaikan tersebut harus dengan niat yang benar juga, jika kebaikan tersebut tidak dengan niat yang benar, maka sama saja sudah berbuat tidak jujur.

Seperti yang disebutkan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab RA, Rasulullah SAW bersabda:

-

"Segala amal perbuatan itu tergantung niatnya. (Balasan) bagi setiap orang itu (tergantung) apa yang diniatkan. Siapa yang niat hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Siapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan." (HR. Bukhari)

Disebutkan di dalam hadits tersebut, jika tindakan kita termasuk dari niat kita. Jika niat kita sudah benar, maka kita bisa mendapatkan pahala yang sesuai dengan tindakan kita. Tetapi jika niat kita karena dunia, maka kita mungkin bisa mendapatkan hal dunia tersebut, tapi tidak tahu dengan keberkahannya, apakah ada atau tidak. Semua itu tergantung oleh amal kita juga, jadi marilah memperbanyak kebaikan dalam segala hal. 

Termasuk di Pemilu 2024 nanti, Pilihlah calon yang menurutmu tepat, dan berdoa semoga calon pilihan kita dapat menjalankan amanahnya dengan penuh tanggung jawab dan jujur. Selamat memilih.