Mohon tunggu...
Amir Mahmud Hatami
Amir Mahmud Hatami Mohon Tunggu... Lainnya - Aku Berpikir, Maka Aku Kepikiran

Menemukan sebelah sepatu kaca di jalanan. Siapa tahu, salah satu dari kalian kehilangan!

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Jalan Panjang Menuju Mandalika

3 Maret 2021   20:27 Diperbarui: 4 Maret 2021   21:59 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Tanjung Aan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. (ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI via KOMPAS.com)

Menjadi salah satu impian saya sedari dulu (saat masih dibangku SMA), mengeksplorasi daerah yang namanya diambil dari nama seorang puteri yang konon memiliki wajah cantik jelita. Puteri tersebut bernama Mandalika.

Jika kita cari tahu melalui GPS, maka kita akan ditunjukkan ke sebuah pulau yang terkenal memiliki keindahan dan kekayaan alam berlimpah. Pulau tersebut tidak lain berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Untuk menuju ke Lombok dari titik awal keberangkatan saya, Jakarta. Kira-kira menghabiskan waktu 2 hari 3 malam, jika ditempuh melalui lintas darat lalu disambung dengan lintas laut.

Sedangkan waktu tempuh menggunakan lintas udara akan lebih efisien, yakni hanya sekitar 1 jam setengah (rute langsung, tanpa transit).

Karena kita menginginkan sensasi petualangan, perjalanan harus diawali dengan kereta api sebagai alat transportasi lintas Jawa, yang selanjutnya beralih ke bus dan kapal laut untuk lintas Bali-Lombok.

Selanjutnya yang harus kita lakukan ialah mencari informasi mengenai jadwal kereta api yang memiliki rute Stasiun Pasar Senen tujuan akhir Stasiun Surabaya Gubeng, melalui aplikasi pembelian tiket.

Informasi tersebut penting untuk diketahui bagi seorang petualang amatir. Sebab, kalkulasi untuk anggaran perjalanan tidak boleh salah ataupun keliru, karena dapat menimbulkan masalah selama berwisata semisal; uang habis atau kurang ketika di perjalanan, dsb.

Di samping itu, diwajibkan juga membawa perlengkapan seperti masker, hand sanitizer, dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Jika tidak, bisa-bisa bukannya sampai di Mandalika, malah hanya tinggal nestapa.

Untuk menuju Stasiun Pasar Senen, mula-mula saya harus berjalan kaki selama 5 menit menuju jalan raya untuk dapat mengakses Mikrolet M32, yang akan melewati Stasiun Jatinegara. Tarif untuk perjalanan jarak dekat yakni, sebesar Rp 4000. Berhubung saya tinggal di Cipinang, Jakarta Timur, waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 5 menit atau 10 menit (jika dalam keadaan macet). Setelah tiba di Stasiun Jatinegara, saya dapat langsung tap in karena sudah memiliki kartu Multi Trip. 

Jika belum memiliki kartu Multi Trip, kita dapat membeli terlebih dahulu kartu Single Trip di loket stasiun dengan menyebutkan stasiun tujuan kepada petugas loket.

Tarif yang dikenakan untuk menuju Stasiun Pasar Senen yakni, sebesar Rp 3000, ditambah membayar jaminan kartu sebesar Rp10.000 (kartu dapat ditukar dengan uang kembali setelah tap out di stasiun tujuan). 

Setibanya di Stasiun Pasar Senen seluruh penumpang yang akan menuju ke luar kota, diwajibkan mengikuti rapid test, dengan biaya sebesar Rp 85.000.

Jika hasil tes dinyatakan non-reaktif (tidak terjangkit virus Covid-19) maka dapat melanjutkan kembali perjalanan. Rapid test/Anti Gen berlaku di beberapa bandara, stasiun, dan terminal yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Berhubung saya sudah memilih kereta KA. Jayakarta yang memakan waktu hampir 14 jam lamanya---begitupun dengan kereta lainnya.

Untuk mempersingkat waktu transit, saya juga sudah memesan tiket KA. Probowangi secara daring untuk mengantarkan saya menuju Stasiun Ketapang (Banyuwangi).

Setelah sampai di Stasiun Ketapang, kita hanya butuh berjalan kaki menuju Pelabuhan Ketapang, yang memakan waktu sekitar 10 menit. Perjalanan akan dilanjut menggunakan jalur laut menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Terdapat dua pilihan bagi kita yang hendak berlayar dari Banyuwangi menuju Lombok, yaitu: Pertama, menaiki bus Damri rute Bali (Terminal Mengwi) dengan cara menghubungi nomor yang tercantum di website resmi www.infodamri.com. Kedua, cukup membayar tiket kapal feri menuju Pelabuhan Gilimanuk (Bali).

Saya memilih opsi pertama, menggunakan jasa bus Damri, ketimbang harus berjalan kaki lagi menuju Terminal Gilimanuk, lalu mencari bus jurusan Terminal Ubung. Tarif yang ditawarkan oleh Damri yakni, berkisar Rp 90.000. 

Perlu diketahui, bahwa pembelian tiket dapat dilakukan melalui website www.ferizy.com atau bisa juga mendownload aplikasinya di Playstore yang telah dibuat oleh pemerintah. Tarif sekali penyebrangan dengan kapal feri kira-kira sebesar Rp 8.500 (penumpang tanpa kendaraan).

Dikarenakan jadwal keberangkatan bus yang memiliki rute Bali-Lombok di Terminal Mengwi, kebanyakan melayani perjalanan di pagi hari (pukul 04:00 WITA, 06:00 WITA, dan 08:00 WITA), dan satu keberangkatan di siang hari yakni, pada pukul 11:30 WITA. Mau tidak mau bagi kita untuk mencari penginapan terdekat.

Hanya terdapat tiga Perusahaan Otobus (PO) (Titian Mas, Tiara Mas, dan Dunia Mas) di Terminal Mengwi, khusus melayani rute tersebut.

Masing-masing dari perusahaan bus memasang tarif yang berbeda. Salah satunya saya telah melakukan pemesanan tiket PO Tiara Mas (atau PO lainnya) melalui website resmi jasa transportasi tersebut, dengan harga sebesar Rp 227.000.

Perjalanan darat menuju Pelabuhan Padang Bai (Bali) memakan waktu hingga 10 jam lebih perjalanan. Setelah itu bus melanjutkan dengan menumpang kapal feri tujuan Pelabuhan Lembar (Lombok).

Petualangan yang memakan waktu hingga 3 hari 2 malam akan terbayarkan saat kita menginjakkan kaki di Terminal Mandalika.

Sekedar info, jika ingin mengeksplorasi tempat-tempat wisata di Mandalika, yang khas dengan keindahan panorama laut dan gunung kita dapat menyewa sepeda motor atau mobil dengan biaya sewa untuk motor berkisar Rp 100.000 - Rp 150.000 per hari, dan untuk sewa mobil berkisar Rp 190.000 - Rp 2.000.000 per hari, tergantung jenis yang akan kita pilih.

Kita juga bisa menggunakan angkutan umum dari Terminal Mandalika, menuju ke tempat wisata lain. Salah satunya ke tempat yang sudah tidak asing lagi yaitu, Gunung Rinjani. Angkutan umum berjenis Elf atau masyarakat di sana sering menyebutnya "Engkel", akan mengantarkan kita dari Terminal Mandalika menuju Pasar Aikmel. Tarifnya sebesar Rp 15.000.

Setelah sampai di Pasar Aikmel, kita tinggal langsung siapkan uang tunai sebesar Rp 25.000 dan selanjutnya tinggal mencari mobil kecil "pick up" yang akan membawa kita ke Desa Sembalun. Total lamanya perjalan menuju Pos Rinjani kira-kira mencapai 3 jam lebih.

Mandalika memiliki destinasi pantai yang tidak kalah bagusnya seperti di Bali. Juga, terdapat kemiripan nama pantai dengan yang ada di tetangganya, Bali. Jika di di sana memiliki Pantai Kuta, di Mandalika memiliki Pantai Kuta Mandalika.

Pantai Kuta Mandalika terkenal memiliki air laut yang masih jernih, sehingga wisatawan dapat melihat langsung secara jelas biota laut yang hidup bebas di habitatnya.

Selain itu, jarak antara Pantai Kuta Mandalika dengan pantai lainnya ternyata begitu dekat, seperti; jarak menuju Pantai Seger hanya sekitar 4,7 km, atau menuju ke Pantai Tanjung Aan dan Bukit Merese yang sama-sama memiliki jarak sekitar 7,8 km.

www.townandtourist.com
www.townandtourist.com

Terakhir, tempat yang paling saya sukai untuk menikmati keindahan panorama laut Mandalika adalah Pantai Boroq Bagek, yang memiliki jarak 6,8 km, dan dapat ditempuh selama 14 menit perjalanan dari Pantai Kuta Mandalika.

Tidak hanya pantai dan gunung. Kurang pas rasanya jika kita tidak bersilaturahmi ke Suku Sasak yang ada di Desa Sade.

Di sana, kita bisa melihat bagaimana masyarakat berinteraksi, melaksanakan upacara adat dan proses pembuatan kain tenun khas Sasak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun