Mohon tunggu...
Amira Yuniar
Amira Yuniar Mohon Tunggu... Lainnya - Sebagai Sarana Pengumpulan Tugas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

1 Oktober 2020   13:02 Diperbarui: 1 Oktober 2020   13:09 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Accomodation (akomodasi), yaitu penyesuaian aplikasi skema yang cocok dengan lingkungan.

Equilibrium (ekuilibrium), yaitu keseimbangan antara skema yang digunakan dengan lingkungan yang direspon sebagai hasil ketetapan akomodasi.

 Secara umum memang perkembangan kognitif ini untuk memepelajari hal-hal yang berkaitan dengan proses perkembangan anak.

Dari sini kita dapat menarik garis-garis besar bagaimana proses perkembangan kognitif, dalam perkembangan ini orang tua dan guru atau lingkungan memiliki keikut sertaan dalam menjalan kan ini. Orang tua harus tau bagaimana cara-cara agar pemahaman ini tidak sia-sia dengan orang tua memberikan game yang disukai anak dengan cara pengaplikasian yang beragam agar anak tidak bosan dan tentu saja game tesebut harus bermanfaat untuk mengembangkan perkembangan kognitif anak, contoh game yang bisa digunakan menyusun puzzle pada permainan ini anak mampu melatih konsentrasi otak atau stimulasi otak.

Dengan perkembangan zaman seperti sekarang game semakin beragam ada permainan online yaitu permainan yang ada pada objek digital seperti play station, ninentendo maupun permainan yang ada di handphone dan adapun yang offline meliputi permainan-permainan trandisional dan sebagian juga sudah ada yang dimodifikasi contohnya seperti lego dan contoh-contoh permainan tradisional meliputi bermain congklak, puzzle dan masih banyak yang lain untuk mengasah dan memperdalam agar anak memiliki kemampuan kognitif yang jauh lebih baik lagi.

Adapun permainan-permainan lain yang mungkin bisa melatih kemampuan bebahasa anak agar memiliki kosa kata yang banyak, melatih kemampuan logika anak, kemampuan membaca dan sebagainya. Namun yang dapat kita ketahui sekarang permainan banyak menimbulkan sisi positifnya dan ada juga yang menunjukan sisi negativnya. Adapun dampak negatifnya seperti.

Anak semakin malas belajar hal ini menyebabkan prestasi anak  disekolah bisa menurun  dan juga bisa membuat anak menjadi sosok yang individualis karena waktunya terbuang untuk bermain game sendiri. Maka dari itu orang tua wajib mengawasi juga kegiatan anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun