Adittya Ramanda adalah salah satu adik tingkat Azzam dimasa SMA hingga masuk kebangku perkuliahan. Saat menjadi mahasiswa baru, Azzam lah yang membantu Rama mencarikan tempat kost, tugas hingga masalah asmara. Semuanya ia lontarkan pada sang Kakak. Rama yang berpostur tinggi, gagah, tampang tak kalah dengan Azzam Al-fatih.Â
Mereka dipertemuka ketika perkenalan UKM Kampus, Azzam yang menjabat sebagai ketua salah satu UKM di Kampus Universitas Lampung. Rama yang terlirik untuk masuk ke UKM tersebut. Hanya berawal kecakapan, ketegasan, kepemimpnan yang terlihat didiri Azzam saat mempromosikan UKM ketika masa OPAK, biasa disebut dengan Orientasi Pengenalan Akademik Kampus.
***
Gesti Yuliasih, gadis yang dimaksud oleh Rama. Ia berparas ayu nan berkepribadian baik, tak kalah dengan intelektualnya yang mampu menggenggam satu mendal emas dalam ajang olimpiade matematika tingkat nasional. Saat itulah nama Gesti mulai tenar. Namun tak kalah dengan prestasi yang diukur oleh Adittya Ramanda. Ia berhasil mempersembahkan mendalinya untuk SMAnya, sejak itulah Rama mulai mencari tentangnya.Â
Rama dan Gesti 1 lokal ketika berada di SMA, hanya saja tidak pernah dipertemukan dalam 1 kelas. Berawal dari les yang diadakan oleh pihak sekolah yang membawaku kenal dengan Gesti, saat tes dalam bidang keminatan.Â
Aku memilih pelajaran matematika karenanya aku mampu dibuatnya gila. Diujung les bakat minat akan dikirimnya salah satu siswa untuk mengikuti ajang Olimpiade tingkat nasional. Ini yang menjadikanku modal untuk masuk di Institut Teknologi Bandung. Namun harapan itu sedetik telah hilang untuk menjadi mahasiswa ITB, aku yang  lalai dalam menginput data. Penyesalan hingga kini masih berbekas.
Seperti kado remaja pada lazimnya, bingkisan kecil yang terlilit lem perekat serta pita. Ini merupakan kenang-kenagan dari Gesti. Di dalamnya yang berisi sebuah surat kecil dan buku, dunia tahu bahwa aku dan dia sama-sama suka. Namun, disaat pengumuman SNMPTN Gesti lulus di PTN ITB. Belum sempat untuk mengungkapkan isi hati, lagi-lagi jarak yang telah membuatku semakin jauh dengannya.Â
Isi pesan surat itu mengenai aku dengannya, hingga buku yang ia berikan padaku berjudulkan "111 Tips Praktis Berfkir Benar", ku terima dengan senang hati walau hati ini berat untuk merasakan beratnya berpisah dengan orang yang dicintai. (Oooohhhhh lebayyyyyyyyyy uyyyyyyyyyy zamaa SMA)Â Â Walaupun kata ini belum pernah terucap namun sepasang mata dapat mewakilkan hati yang sedang berbicara (eaaaaakkkkk).
***
"Allhamdulillah kuliah 1 semester lagi kelar, kalau ada loka job kabarin kak".. ujur Rama dengan sopan.
"Katanya kepengen lanjut Dek? ga jadi?" Sahut Azzam sambil mereka-reka jawaban.