Mohon tunggu...
Amirah Mutiara Yasmin
Amirah Mutiara Yasmin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Dinamika Kelompok dalam Keluarga

25 Desember 2022   23:55 Diperbarui: 25 Desember 2022   23:54 3229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Apasih Yang Dimaksud Dengan Keluarga?

Keluarga adalah sekelompok manusia yang hidup bersama-sama sebagai unit masyarakat terkecil yang umumnya memiliki hubungan kekerabatan atau hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, serta tinggal bersama-sama dalam satu rumah yang dipimpin oleh kepala keluarga dalam keadaan saling ketergantungan. Kelompok ini merupakan landasan dasar dari semua intuisi, dimana individu muai belajar tentang berbagai macam hal dan sebagai  interaksi pertama yang dilakukan oleh individu, Namun banyak yang tidak menyadari dengan suatu dinamika yang ada dalam kelompok keluarga.

Apa Itu Dinamika? Dan Apa Makna Bagi Kelompok?

Dinamika merupakan suatu pola atau proses pertumbuhan, perubahan atau perkembangan dari suatu bidang tertentu, atau suatu sistem ikatan yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi antara unsur yang satu dengan yang lain, karena adanya pertalian yang langsung diantara unsur-unsur tersebut.

Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama. Kelompok juga dapat didefinisikan sebagai kumpulan dua orang atau lebih yang berinteraksi satu sama lain sedemikian rupa, sehingga perilaku dan atau kinerja dari seseorang dipengaruhi oleh perilaku kinerja anggota yang lain. Menurut Robbins (1991), individu akan tertarik menjadi anggota sebuah kelompok apabila kelompok tersebut menimbulkan rasa aman pada diri individu, dapat memvalidasi status dan harga diri individu, terdapat interaksi, afiliasi dan kekuatan dalam proses pencapaian tujuan tertentu.

Shertzer & stone (1981) mengartikan dinamika kelompok sebagai kekuatan-kekuatan yang berinteraksi dalam kelompok pada waktu kelompok melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan. Artinya dinamika dalam keluarga sebagai kekuatan antar anggota kelompok yang mampu menciptakan hubungan timbal balik dan mengembangkan kelompok. 

Dinamika kelompok menguraikan kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam situasi kelompok yang menentukan perilaku kelompok dan perilaku anggota-anggotanya. Seperti yang kita ketahui bahwasanya di dalam kelompok anggota-anggotanya memiliki perilaku, perilaku tersebut dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan yang ada di dalam kelompok. Kekuatan-kekuatan itu yang disebut dengan dinamika kelompok.

Dinamika kelompok dalam keluarga juga merupakan interaksi (hubungan) antara individu dengan lingkungan sehingga dapat diterima dan menyesuaikan diri baik dalam lingkungan keluarga maupun kelompok sosial yang sama. Dinamika Keluarga merupakan proses dimana selama prosesnya keluarga melakukan fungsi, mengambil keputusan, memberi dukungan kepada anggota keluarganya, dan melakukan koping terhadap perubahan dan tantangan hidup sehari-hari.

Bagaimana Proses Pertumbuhan Kelompok Dalam Keluarga?

Pada Hakikatnya, setiap kelompok akan bergerak secara dinamis kearah yang lebih positif. Artinya setiap kelompok akan mengalami beberapa tahap atau fase pertumbuhan di dalam prosesnya. Adapun tahapan dalam pertumbuhan kelompk dalam keluarga yakni.

  • Forming (tahap pembentukan) : Dalam keluarga, tujuan, struktur, serta kepeminpinan kelompok pada tahap ini sudah terbentuk sedari lahir. Terkait struktur keluarga ada ayah sebagai kepala keluarga yang perannya untuk menafkahi sekaligus memimpin  keluarga, ibu yang perannya untuk mengurus keperluan rumah tangga, serta anak-anak yang perannya menghormati orang tua dan belajar
  • Storming (tahap pancaroba) : Konflik internal mungkin terjadi akibat ketidakcocokan sikap atau pendapat antar anggota kelompok dalam keluarga. Pada tahap ini kepercayaan anggota kelompok berfokus pada ayah sebagai pemimpin kelompok, anggota keluarga mulai berani menyampaikan kritik dan kritis dalam menanggapi pendapat antar anggota keluarga.
  • Norming (tahap pembentukan norma) : Tahap ini mulai timbul komunikasi dan kerjasama anggota terbentuk dari keterbukaan. Jadi anggota keluarga saling mengkomunikasikan dengan terbuka dimana orang tua membimbing dan saudara sama-sama saling menjaga. Pada tahap ini, hubungan anggota mulai disertai dorongan untuk saling mengerti dan berbagi masalah yang keputusannya dilakukan secara logis, fleksibel, dan tidak formal
  • Performing (tahap kinerja) : Tahap ini kelompok akan bertransformasi menjadi sebuah tim yang saling percaya dan bekerja sama. Anggota keluarga saling mejaga dan bekerja sama dalam membangun keluarga yang harmonis.
  • Adjourning (tahap pembubaran) : Dalam kelompok keluarga tidak ada pembubaran, dengan kata lain akan terjalin selama-lamanya. Meskipun ada konflik atau minat untuk memisahkan diri dari kelompok keluarga, maka mau bagaimanapun tetap terikat oleh keturunan/darah.

Terdapat aspek yang paling dominan dalam keluarga, yakni :

  • Emosi dimana dalam kelompok saling berbagi perasaan yang tidak dapat dikendalikan baik itu luapan rasa gembira atau sedih oleh individu didalamnya dengan saling memberi pengertian dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan kelompok untuk mencapai kesejahteraan bersama karena emosi dapat membawa informasi diri sendiri maupun orang lain terkait keadaan individu sehingga bisa saling menguatkan antar anggota kelompok.
  • Hubungan Interpersonal dimana dalam kelompok individu didalamnya saling berintaraksi secara konsisten dengan kata lain terjalinnya ikatan yang erat dan saling mempengaruhi antar dua individu atau lebih untuk mencapai tujuan bersama, saling membantu dalam menyelesaikan masalah dengan menjalin komunikasi yang baik, bekerja sama dengan melakukan suatu aktivitas secara bersama-sama, berbagi konflik untuk dipecahkan bersama, terbangunnya rasa percaya antar individu, keterbukaan sesama anggota, saling mengandalkan, dan saling memberikan umpan balik untuk mempertahankan hubungan kelompok agar tidak terjadi perpecahan.

 

Apa Manfaat Memiliki Kelompok?

Kelompok mampu melembagakan suatu nilai atau pun norma sosial. Kelompok mampu membangun keseragaman di antara sikap dan perilaku. Disini kelompok dalam keluarga membantu pemenuhan kebutuhan individu baik itu yang sifatnya fisik maupun nonfisik. keluarga bisa menjadi sumber atau penguat identitas yang menjadi penguat diri individu dalam memperjuangkan sesuatu yang ingin dicapainya. Adapun manfaat kelompok bagi individu menurut Burn (2004) antara lain :

  • Kelompok memenuhi kebutuhan individu untuk merasa berarti dan dimiliki. Adanya kelompok membuat individu merasa tidak sendirian, ada orang lain yang membutuhkan dan menyayangi. Keluarga akan saling percaya dan menerima semua kelebihan maupun kekurangan individu yang membuat diri menjadi berarti melalui pengertian dan kasih sayang yang terbentuk didalamnya.
  • Kelompok sebagai sumber identitas diri. Individu yang tergabung didalam kelompok bisa mendefinisikan dirinya, ia menggali dirinya sebagai anggota suatu kelompok, dan bertingkahlaku sesuai norma kelompok itu. Latar belakang keluarga sudah jelas dalam hal ini. Keturunan dan cara mendidik dalam lingkup keluarga memberikan identitas diri pada individu tentang siapa mereka di lingkungan sosial.
  • Kelompok sebagai sumber informasi tentang dunia dan tentang diri kita. Keluarga merupakan kumpulan orang-orang yang senantiasa memberikan arahan dan nasihat dalam pemilihan langkah setiap kehidupan individu. Keluarga adalah rumah tempat untuk pulang, berlindung, beristirahat, dan tempat berlabuh dari masalah dunia diluar sana, serta sebagai pengingat akan siapa diri individu berasal.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun