Mohon tunggu...
Amira DeovinaYose
Amira DeovinaYose Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Strategi Lolos Wawancara Kerja dengan Metode STAR

29 Mei 2022   20:06 Diperbarui: 29 Mei 2022   20:26 1274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu Wawancara Kerja?

Wawancara merupakan metode penting yang harus dilakukan dan dilewati oleh para calon karyawan dalam proses seleksi kerja, menurut Lexy J. Moleong (2002) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yakni pewawancara dan yang diwawancarai. Proses wawancara kerja memiliki maksud dan tujuan untuk melihat apakah kemampuan atau kompetensi para kandidat selaras dengan kebutuhan perusahaan. Seperti layaknya sebuah pernikahan, rata-rata keluarga tidak akan menerima suatu lamaran pernikahan jika belum mengenal calonnya walaupun calon tersebut terlihat bagus secara penampilan. Hal ini sama dengan proses disaat perusahaan sedang mencari calon karyawan, perusahaan juga tidak dapat menerima calon karyawan jika hanya sebatas melihat CV dari kandidat tersebut. Proses wawancara kerja ini membantu perusahaan dalam menilai bagaimana calon karyawan. Dengan demikian wawancara kerja merupakan suatu proses yang penting untuk dikuasai oleh calon kandidat karyawan.

Sebelum Belajar Cara Menjawabnya, Pelajari Dulu Yuk Teknik Wawancara Kerja yang Biasa Dipakai di Perusahaan!

Wawancara dalam proses seleksi kerja memiliki dua teknik yang efektif yaitu Competency Based Interview atau CBI dan Behavioral Based Interview atau yang biasa disebut BBI. Kedua wawancara ini masuk ke dalam jenis wawancara yang terstruktur dimana interviewer menyiapkan pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya  dan para calon karyawan akan menjawab pertanyaan tersebut dalam urutan yang sama. Competency Based Interview atau CBI dirancang untuk memperoleh informasi tentang pengalaman dan pencapaian kandidat yang berhubungan dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan sedangkan teknik wawancara yang kedua adalah Behavioral Based Interview atau BBI menurut McLelland (dalam Vathanophas, 2007), BBI merupakan metode wawancara kerja yang paling efektif dalam mengukur kompetensi calon karyawan.

Apa itu Behavioral Based Interview?

BBI digunakan untuk memprediksi perilaku individu dengan melihat dari perilaku yang ditampilkan pada masa lalu (Hoge, 2005). Pertanyaan yang biasa muncul seperti "ceritakan pengalaman anda ketika bekerja di perusahaan sebelumnya, masalah apa yang anda hadapi saat bekerja dalam suatu tim dan bagaimana solusi anda dalam menghadapi masalah tersebut". BBI digunakan untuk melihat kompetensi spesifik kandidat, dapat dilihat dari contoh pertanyaan sebelumnya kompetensi yang sedang ingin digali adalah kompetensi pemecahan masalah atau problem solving dan bagaimana seorang kandidat dapat bekerjasama dalam sebuah tim.  

Cara Menjawab Wawancara Kerja dengan Metode STAR

Dalam metode wawancara BBI terdapat empat aspek pengukuran yang biasa disebut dengan STAR yaitu singkatan dari Situation (S), Task (T), Action (A), dan Result (R) (Yuwanto, 2010). selain dapat digunakan oleh interviewer sebagai metode dalam melakukan proses wawancara, aspek pengukuran tersebut juga dapat digunakan oleh calon karyawan untuk menjawab pertanyaan. Huruf S dalam STAR dimaksudkan untuk menjelaskan situasi yang dihadapi atau dialami calon karyawan, lalu huruf T menjelaskan mengenai tugas apa yang seharusnya dilakukan oleh calon karyawan dalam situasi tersebut, lalu huruf A menjelaskan mengenai tindakan apa yang telah dilakukan oleh calon karyawan, dan yang terakhir R dalam STAR menjelaskan tentang hasil dari tindakan tersebut.

Contoh pertanyaan yang menggunakan metode wawancara BBI dan jawaban dengan metode STAR :

Interviewer : "ceritakan pengalaman anda di perusahaan sebelumnya saat menghadapi sebuah tugas yang belum pernah anda kuasai"

Interviewee : "pada saat bekerja di perusahaan sebelumnya saya sempat diminta untuk menghitung hasil survey yang dilakukan oleh perusahaan tersebut menggunakan aplikasi Microsoft Excel, pada saat itu belum banyak rumus dari Microsoft Excel yang saya ketahui, maka tugas saya adalah mencari tahu rumus yang dibutuhkan dalam menghitung hasil survey tersebut, tindakan yang saya lakukan adalah mencari rumus tersebut melalui internet dan ketika saya tidak menemukan jawabannya saya bertanya pada supervisor saya. Setelah saya memahami bagaimana cara untuk menghitung hasil survey tersebut, saya dapat mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik."

Contoh pertanyaan diatas merupakan contoh ketika interviewer ingin mengetahui kemampuan problem solving dan adaptivitas dari calon karyawan. Dapat dilihat dari contoh jawaban, kalimat yang diberikan terstruktur dan mudah dipahami mulai dari situasi apa yang dihadapi calon karyawan (calon karyawan diberikan tugas untuk menghitung hasil survey menggunakan Microsoft Excel yang belum pernah ia lakukan sebelumnya), tugas yang harus dilakukan oleh calon karyawan (calon karyawan menghitung menggunakan Microsoft Excel), tindakan yang dilakukan oleh calon karyawan (calon karyawan mencari tahu cara untuk mengerjakan tugas tersebut dengan melakukan pencarian di internet dan bertanya kepada supervisor), dan yang terakhir hasil yang di dapatkan oleh calon karyawan (calon karyawan dapat mengerjakan tugas dengan baik).

Dapat disimpulkan bahwa metode wawancara merupakan salah satu hal penting yang dilakukan dalam proses seleksi karyawan. Para calon karyawan harus dapat mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan proses wawancara agar dapat diterima di perusahaan yang diinginkan. Metode STAR yang dipaparkan diatas dapat memberikan peluang lebih bagi para calon karyawan pada saat melaksanakan wawancara kerja.

Amira Deovina Yose

Mahasiswa S1 Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

Jessica Chandika, M.Psi, Psikolog

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

DAFTAR PUSTAKA

Hoge, M., Tondora, J., & Marrelli, A. (2005). The Fundamentals of Workforce Competency: Implications for Behavioral Health. Administration and Policy in Mental Health, 509-531.

Human Resource System Group. (2022, January 1). The Complete Guide to Running Competency-Based Interviews. Retrieved May 25, 2022, from HRSG: https://www.hrsg.ca/hubfs/Complete%20Guide%20to%20Running%20Competency-Based%20Interviews.pdf

Moleong, L. J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Vathanophas. (2007). Competency Requirements for Effective Job Performance in The Thai Public Sector. Contemporary Management Research, 45-70.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun