Karya : Amira Armita Putri
Syairan hambar tanpa nada mulai merajut lembar derita atas ketidakberdayaan lidah. Jengkal kini menyulap tingkah yang kian bertolak pada cacatan paradigma. Kecewa mungkin terlah memelopori rajutan harap yang mulai retak di perbatasan asa.
Dinobatkanlah janji seusai terputus benang iklar di antara kita. Sunyi kini mengiringi tarikan manis dari bibir yang mengusir tawa. Kini peranku terlah berubah, tersingkir oleh wajah-wajah palsu penuh diksi berbisa.
Perjalananku telah usai tatkala menjadi saksi bisu atas pendakian awal yang gagal, dan sekarang nada ringkikan mulai teralun di puncak pendakian. Semoga akhir ini menjadi awal dari petualangan.
Kotabaru, 28/03/20
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H