Mohon tunggu...
Aminah
Aminah Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar di SMAN 1 Kelumpang Hilir

Teruslah menjejak sampai kaki tak lagi mampu berpijak.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sebait Kisah untuk Sahabat

5 Juni 2019   07:20 Diperbarui: 5 Juni 2019   08:04 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Karya : Aminah (Amira Armita Putri)

Sekian hari bersembunyi menyelaraskan nada dan irama hati
Melantunkan kekesalan
Menyaksikan kelabilan dan keluh
Mendengarkan cerita dan menertawainya bersama
Sembari bergandeng meski warna kita berbeda

Waktu itu jari kita saling menggenggam
Waktu itu senyum kita terus berkembang
Waktu itu tawa kita masih terdengar
Waktu itu pula tangis mulai menggantikan
Sebab, masa depan meminta kita untuk berbeda jalan

Sahabat, aku rindu masa itu
Masa dimana kita menatap langit satu awan
Masa dimana kita bersenda gurau bak tiada penghalang
Masa dimana salah satu diantara kita saling mengalah
Masa dimana raga kita bersama

Kerinduanku membendung bak danau di guyur hujan
Hasrat ingin bertemu berkecamuk layaknya angin menarikan dedaunan
Selaras sepi menguasai tatkala hati kembali membuka memori
Kerinduanku menusuk bak duri-duri

Sejenak nafasku berhenti
Senyum itu, kini telah nampak lagi
Sekilas kamu hadir diratapan netra
Aura bahagia menjadi penyembuh rindu
Meski, semua itu hanyalah sesaat waktu

Tak apa...
Setidaknya deru nafasmu bisa kudengar lagi
Setidaknya tawa renyahmu masih dapat kusaksikan lagi
Setidaknya kenangan kita terabadi dalam memori
Sahabat, aku akan tetap setia menantimu lagi
Walaupun harus menelan rindu kembali

Kotabaru, 2 Juni 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun