Mohon tunggu...
amira annafia
amira annafia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Diponegoro

Menyukai topik bahasa, bahasa asing, film dan musik, serta psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim II KKN UNDIP: Penyuluhan Mengenai Cara Bersosialisasi dengan Penyandang Disabilitas Mental atau Intelektual

12 Agustus 2022   12:15 Diperbarui: 12 Agustus 2022   12:26 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Depok (09/08) –  Pemerintah sudah banyak memberikan usaha dalam meningkatkan fasilitas pada penyandang difabel atau disabilitas secara fisik. Namun bagaimana dengan penyandang disabilitas intelektual?

Menurut American Psychological Association (APA), disailitas intelektual adalah gangguan perkemangan dalam kemampuan kognitif dan kemampuan adaptif yang erdampak pada keemampuan individu mempeoleh keteampilan pada kelompok seumurnya. Keadaan ini membuat penyandang disabilitas intelektual memiliki kesulitan dalam ersosialisasi dengan orang – orang di dekatnya. Terutama ketika orang – orang terdekat tersebut tidak mengerti apa yang dibutuhkan oleh penyandang tersebut dalam berkomunikasi. Karena hal tersebut, banyak penyandang disabilitas intelektual yang terisolasi dari masyarakat.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi dengan disabilitas intelektual adalah untuk bersiap  mendapat banyak pertanyaan dan keterusterangan  mereka. Penyandang disabilitas intelektual memiliki rasa penasaran yang sangat tinggi juga sangat jujur dan kurang memahami apa yang dapat dibicarakan atau ditanyakan secara eksplisit dan tidak. Sehingga penyandang disabilitas mungkin akan melontarkan pertanyaan yang “mengejutkan”. Saat merasa pertanyaan invasif maka kita dapat menolak pertanyaan tersebut.

Selain itu, saat berkomunikasi dengan penyandang disabilitas akan lebih mudah mengerti ucapan kita ketika kita berbicara dengan bahasa yang jelas dan sederhana serta lebih pelan. Penyandang disabilitas sama seperti manusia lainnya perlu diajarkan mana yang boleh dilakukan dan tidak dilakukan.

Dokpri
Dokpri

Oleh karena itu, Mahasiswa Tim II KKN UNDIP Tim Kecamatan Cinere yaitu Amira (Fakultas Psikologi), melakukan penyuluhan cara ersosialisasi dengan penyandang intelektual dengan membagikan booklet kepada RT 04/ RW 05.  Penyuluhan dilakukan pada Hari Sabtu 6 Agustus 2022. Penyuluhan mencakup cara penggunaan booklet. Penyuluhan ini bertujuan untuk mengenalkan masyarakat pada penyandang disabilitas intelektual dan cara berkomunikasi dengan mereka dalam rangka upaya membuat lingkungan yang inklusif Penyuluhan ini dilakukan bersamaan dengan program kerja mengenai edukasi seksual anak bagi orang tua.

Penulis: Amira Annafia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun