Mohon tunggu...
amira
amira Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya mahasiswa unnes

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bersama Mahasiswa Giat 5 UNNES Sukseskan Kegiatan Merti Dusun sebagai Implementasi Nilai Pancasila

31 Juli 2023   19:35 Diperbarui: 31 Juli 2023   19:38 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Mahasiswa Unnes Giat 5 Desa Genito ikut serta dalam kegiatan Merti Dusun Genito Kidul sebagai salah satu tradisi dan wujud penerapan Pancasila dalam keberagaman budaya, Sabtu (08/07/2023) 

Merti Dusun merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan di Dusun Genito Kidul, Desa Genito, Kecamatan Windusari. Merti Dusun merupakan tradisi turun temurun yang bertujuan untuk berterima kasih kepada Tuhan atas segala berkah yang diberikan ke Dusun Genito Kidul. 

Kegiatan ini dimulai dengan prosesi arak-arakan anak santri pada malam hari. Arak arakan ini diikuti oleh remaja, anak-anak, serta orang tua dari Dusun Genito Kidul beserta Mahasiswa Giat 5 UNNES.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Keesokan harinya berlangsung kegiatan Kirab Budaya yang diikuti oleh anak-anak dari Fatikhatul Huda, dan seluruh masyarakat beserta mahasiswa Giat 5 UNNES Desa Genito. Kirab budaya ini diikuti oleh dua maskot Dusun Genito Kidul, para penari jathilan, reog, pemain drumband, dan para warga serta mahasiswa Giat 5. Setelah selesai kirab kemudian dilanjutkan oleh kegiatan "selametan toya" kegiatan ini merupakan cara warga dusun untuk berterimakasih kepada tuhan atas mengalirnya air sebagai sumber kehidupan. Merti dusun menjadi perantara melangitkan doa-doa kepada Tuhan dan meminta agar mendapat rejeki yang berlimpah dari keberhasilan panen nantinya. Kirab Budaya ini berlangsung dengan sangat ramai dan diakhiri dengan penampilan jathilan. 

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Kegiatan Merti dusun kemudian dilanjutkan dengan Pengajian Akbar Attasyakur Lil Ikhtitam yang menghadirkan KH. M Abdul Hakim Cholili serta KH. M Abdul Hakim. Pengajian ini tidak hanya dihadiri oleh warga dusun, banyak warga dari kota lain yang juga hadir dalam pengajian akbar ini. Pengajian ini merupakan wujud penerapan sila satu Pancasila yaitu Ketuhanan yang Maha Esa serta membuktikan bahwa meskipun Dusun Genito Kidul sangat kental dengan budaya dan seni tetapi tidak meninggalkan kewajiban utama kita sebagai masyarakat beragama yang berjiwa Pancasila. 

Sebagai penutup rangkaian kegiatan Merti Dusun, pada malam hari menampilkan pertunjukan topeng ireng dan wayang kulit. Kedua pertunjukan ini berlangsung di dua tempat yang berbeda dalam satu waktu. Pertunjukan topeng ireng ini juga diselingi dengan nyanyian dangdut dan diakhiri dengan pertunjukan Leak. Disisi lain juga berlangsung pertunjukan wayang kulit yang berlangsung dengan ramai hingga pagi hari. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun