[caption id="attachment_408439" align="aligncenter" width="600" caption="GAMBAR: http://jokowi-vs-prabowo.blogspot.com/2014/06/pertempuran-jokowi-vs-prabowo.html#.VSOR9kDm6-4"][/caption]
Amira, No. 94
Putri masuk ke situs Kompas.com untuk memantau perkembangan politik tanah air menjelang Pilpres 2014 yang tinggal seminggu lagi. Ia langsung login menggunakan akun Wonder Girl, siap berpartisipasi memberikan komentar.
Banyak berita yang menarik perhatiannya untuk dibaca. Ada hasil survei elektabilitas, perbandingan harta kedua capres, bahasan psikolog tentang emosi kedua capres, tentang Partai Demokrat yang mendukung Prabowo tapi malu-malu, saling serang antara timses Prabowo dan timses Jokowi, dsb.
"Hei, ini si Bajaj Racing sudah pertamax. Asal goblek saja, dasar panasbung!" Putri membatin kesal dengan pemilik akun Bajaj Racing yang merupakan pengagum fanatik Prabowo dan penyerang Jokowi habis-habisan. Dalam komentar-komentar Bajaj Racing, tak ada yang buruk dari Prabowo, semuanya serba baik dan sempurna, sebaliknya, adjektiva jelek melekat pada nama Jokowidan apa yang dibuatnya pasti salah.
Putri, sebagai seorang jokower sejak Pilgub DKI 2012, dengan gemas membalas dengan komentar-komentarnya yang tak kalah galak, "Bajaj Racing abis mandiin kuda wowo, udah sarapan belon? Ayo cepetan ngantri nasbung sonoh!" Atau dengan sindiran, "Bocor, bocor, bocor ...! " Atau, "Eh, muka loe bengep abis dilempar pake HP wowo ya? Xixixixixi."
Dalam kehidupan di dunia nyata, Putri bukanlah seperti yang tercerminkan dari komentar-komentarnya. Jauh dari itu. Ia adalah seorang yang berpendidikan tinggi, santun, dan sangat ramah, dengan penampilannya yang dengan mudah membuat para pria jatuh hati. Singkatnya, ia cantik.
Tapi, baginya, Bajaj Racing mesti diberi pelajaran. Bayangkan, kasarnya komentar-komentar Bajaj Racing seperti ini, "Capres boneka, hidungnya bisa dijadiin gagang sapu!" Atau, "Ente ngikutin dia minum air cucian kaki mbokne sih jadi o'on. Bodoh koq dipelihara!" Atau, "Denger-denger mobil esemka mau dijadiin mobil kepresidenan ya? Wkwkwkwkwk."
Sepengamatan Putri ada puluhan, bahkan mungkin ratusan, komentator di lapak itu, tapi Bajaj Racing memang beda. Foto profilnya berwarna oranye mencolok. Tulisannya memang menyengat, tapi aktual, up-to-date. Dan entah mengapa, secara perlahan tapi pasti, mereka menjadi seperti sparing partner satu sama lain. Seolah-olah, kosok bali dari "Wonder Girl" adalah "Bajaj Racing".
Hari itu, ya seminggu sebelum Pilres 2014, Putri tidak sengaja melihat timeline-nya yang sebetulnya sudah tidak berfungsi betul. Ia terkejut melihat Bajaj Racing mem-follow akunnya. Ia bertanya-tanya, apa maksud si panasbung ini, apakah ingin mengajak polemik di email? Setelah berpikir sejenak, ia belum merasa perlu memeriksa emailnya, tapi ia justru balas mem-follow akun Bajuri Racing.
Seusai membaca dan memberi beberapa komentar di beberapa artikel, Putri memeriksa emailnya. Sudah ada email Bajaj Racing di situ. Ini katanya, "Halo Wonder Girl, saya Fahmi a.k.a. Bajaj Racing. Terima kasih telah balas mem-follow akun Kompas.com saya. Kita memang berbeda capres, tapi cuma itu saja yang beda. Sejak lama saya memperhatikan, saya mengagumimu. Saya bisa merasakan semangat, kejernihan, dan integritas dari orang di balik akun Wonder Girl ini. Saya bukan mau mengajak bertempur, tapi ingin menjalin persahabatan. Ini alamat email saya: fahmi1990f@gmail.com. Salam 37 derajat (itu kehangatan tubuh saya saat ini lho)."
Putri terkejut sebentar, tapi tertawa tanpa suara, dan hatinya berbunga-bunga. Ia merasa tersanjung. Ia juga sudah menebak-nebak kepribadian si pemilik akun Bajaj Racing itu. Ia menjawab, "Halo juga Mas Fahmi, saya Putri a.k.a. Wonder Girl. Saya juga sudah lama mengamati dan mengapresiasimu. Komentar-komentarmu memang menggemaskan, bahkan terkadang menjengkelkan, tapi sebaliknya saya bisa merasakan konsistensi, keteguhan, loyalitas, dan kejujuranmu. Memang betul, satu sahabat lebih berharga daripada seribu musuh. Alamat email saya sudah jelas di atas kan? Lagi, nih: putri1992p@gmail.com. Salam."
Komunikasi segera pindah media. Mereka saling BBM-an. Saling menjajagi, saling mengenal. Pada hari pemungutan suara Pilpres, kantor mereka libur. Selain untuk memberikan suara pemilu, mereka juga menggunakan kesempatan itu untuk kopi darat. Ternyata mereka memiliki chemistry yang kuat. Fahmi dan Putri menjalin hubungan yang sehat dan membahagiakan.
·NB : Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community
·Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H