Mohon tunggu...
Johan Lamidin
Johan Lamidin Mohon Tunggu... Freelancer - Aktivis dan Jurnalis Freelance asal Pattani, Thailand

Aktivis dan Jurnalis Freelance asal Pattani, Thailand

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Catalonia Sampai ke Patani

10 Maret 2019   08:12 Diperbarui: 10 Maret 2019   08:39 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah Identitas dan Nasional Melayu patani dikemukan oleh Sartono Kartodirdjo dan Manuel Castells. Menurut keduanya tampaknya terjadi pada kasus Muslim minoritas Patani di Thailand Selatan. Sejak diproklamirkannya kemerdekaan negara independen itu, masyarakat Muslim Patani yang merasa berbeda agama, etnis, dan klaim historis atas tanah menganggap bahwa pemerintah pusat tersebut adalah "Kolonialism-Imprialism" yang sedang menawarkan perubahan atau modernisasi dengan identitas tunggal, yaitu identitas nasional Thailand (Siamisasi) sejak dibawah kerajaannya, yang berbeda dan menggerus identitas kultural yang mereka miliki.

Adapun identitas Catalonia hampir gejala sama, warga Catalonia yang merasa bukan bagian dari Spanyol. Bahasa, tradisi, hingga budaya yang telah terpatri di sana dan bangsa Catalonia ingin mengembalikannya seperti di tahun 1930-an. Namun, karena pengaruh kekuasaan Franco selama hampir 40 tahun, Catalonia harus menyatu dengan Spanyol dan karenanya membuat bahasa dan Catalonia "hilang"

Menurut Prof. Giles Ji Ungpakorn, akademisi pengamat politik Thailand dan dosen prodi ilmu Pemerintah, Universitas Chulalongkorn, Bangkok. Ia mengakatan bahwa Masalah Catalonia dan Patani seakan serupa kronologi, dimana pemerintah pusat keduanya yakni Spanyol dan Thailand menggunakan kekuatan dan kekerasan untuk mengkonsolidasikan negara tersebut.

"Dalam pengesahan Konstitusi untuk melegitimasi penyatuan negara. Patani dan Catalonia hampir nasib yang sama. Imbasnya,Tanpa penghormatan hak masyarakat adat dan bangsa. Kendati demikian, terjadi penindasan bahasa dan budaya bangsa keduanya." Katanya.

Ia menegaskan bahwa kemerdekaan negara harus dijalani dan didukung buat negara yang terjajah sekarang,begitu juga nasib rakyat Patani "Kita harus mendukung kemerdekaan terhadap bangsa Patani untuk menentukan masa depan mereka. Termasuk juga kebebasan negara. Pada saat bersamaan, setiap rakyat di Patani. Tidak masalah ras atau agama apa. Harus dilibatkan dalam menentukan keadaan apa yang akan dijalani di masa depan."katanya.

Demikian itu, apa yang terjadi di Catalonia bisa menjadi contoh kongkret bagi Patani. Dalam kasus Catalonia, bagaimana kekuatan rakyat signifikan dalam gerakan kemerdekaan bisa mengungkapkan di publik umum tanpa kecemasan. Termasuk juga perlawanan, alih-alih berfokus pada angkatan bersenjata. Kendati penggunaan kekuatan massa itu terlihatnya Catalonia sangat menonjol. Tidak semudahnya perjalanan menyampaikan kemenangan.

Justru mengembalikan rasa nasionalisme kadang perlu digelorakan untuk membangkitkan masyarakat yang terpengaruh identitasnya oleh infiltrasi dari pihak luar, mahupun diakui oleh dunia Internasioal. Namun seringkali, rasa ingin membangkitkan nasionalisme biasanya disusupi dengan pandagan negatif,ditempel separatis atau pemberontak. Penghujung Nasib Patani seakan Catalonia atau tidak? Itu tergantung rakyat mereka sendiri yang siap merdeka atau tidak?

Sumber:

-John, Patani dan 'National Identity' Thailand Selatan

- Giles Ji Ungpakorn, Turnlefthailand.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun